Mengaku Bukan Kode Politik, Para Hakim Senior Ini Juga Pose 2 Jari

Mengaku Bukan Kode Politik, Para Hakim Senior Ini Juga Pose 2 Jari

Berita Terkini - Para hakim di PN Jakpus berfoto dengan pose dua jari. Foto itu ramai diperbincangkan karena mendekati pilpres. Ternyata pose dua jari juga kerap ditemui di lembaga yudikatif.

Sebagaimana dipublikasikan di website Badan Peradilan Umum (Badilum) Mahkamah Agung (MA), tampak para Ketua Pengadilan Tinggi se-Indonesia melakukan foto pose dua jari. Foto itu diambil saat Direktur Badan Peradilan Umum melakukan Pembinaan di PN Tanjung Karang pada 21 November 2018. Kegiatan tersebut dihadiri oleh ketua pengadilan tinggi seluruh Indonesia.

Salah satu orang yang hadir dan ikut foto pose dua jari, Ridwan Mansyur, mengakui foto tersebut bukan hoax. Tapi Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Tanjung Karang itu menyatakan foto itu sama sekali tidak terkait politik.

"Itu banyak makna. Ekspresi pribadi. Tidak ada teriakan bernada kampanye," kata Ridwan saat berbincang dengan detikcom, Rabu (13/2/2019).

Menurut Ridwan, pose yang dilakukannya adalah murni ekspresi. Tidak ada maksud politik.


"Ekspresi spontan bisa muncul dari sikap tubuh. Menurut saya tidak dapat hanya dimaknakan sebagai pendukung sikap politik juga pasangan calon," ujar Ridwan.


Sebelumnya, foto dua jari juga ramai diperbincangkan. Foto itu dilakukan oleh para hakim PN Jakpus. Ketua PN Jakpus membantah pose tersebut pose salam politik.

"Itu pistol, bukan dua jari. Kemudian ada jempol dan genggam juga ada, tapi orang iseng ditambahi, padahal pakai kamera, tidak pakai handphone," kata Ketua PN Jakpus Yanto.

Menurut Yanto, para hakim di foto tersebut sedang foto bergaya pistol, bukan salam dua jari, sehingga bukan bagian dari salam dua jari politik.

"Itu pistol, bukan dua jari. Kemudian ada jempol dan genggam juga," ujar Yanto.

Salah satu hakim yang ikut berfoto, Anwar, membenarkan foto yang beredar tersebut. Namun ia membantah foto itu terkait pilpres.


"Pak Ansori dapat SK (hakim PN Jakpus pindah tugas ke tempat baru). Mereka mau minta foto buat lah kenang-kenangan. Pas pagi jelang sidang, ketemu di atas," ungkap hakim Anwar saat diwawancarai terpisah.[dtk]