Adhyaksa Khawatirkan Kondisi SBY usai Ditinggal Ani Yudhoyono

Adhyaksa Khawatirkan Kondisi SBY usai Ditinggal Ani Yudhoyono
Berita Terkini - Wajah Susilo Bambang Yudhoyono terlihat sembap saat berbicara di hadapan publik melepas kepergian Ani Yudhoyono di pendopo Puri Cikeas Bogor, Minggu (2/6). Matanya bengkak seperti habis terus-terusan menangis. Saat 'berpidato' pun, SBY terlihat kembali menangis.

Kondisi itu membuat mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault khawatir.

"Yang kami khawatirkan Pak SBY, karena beliau sangat cinta dan tadi beliau menangis terus sampai matanya bengkak," katanya kepada media di rumah duka Ani Yudhoyono, Puri Cikeas.

Menurut Adhyaksa, Ani Yudhoyono adalah belahan jiwa SBY. Karena itu wajar jika SBY terlihat begitu sedih meski sudah mengikhlaskan.

Setelah ditinggal Ani yang mengembuskan napas terakhir di National University Hospital Singapura, Sabtu (1/6) pukul 11.50 waktu setempat, SBY terus berlinang air mata. Apalagi Ani telah mendampinginya selama lebih dari 40 tahun.

"Mudah-mudahan Allah kasih beliau kekuatan," ujar Adhyaksa, sembari mengenang saat Ani membawakan baki berisi minuman untuknya kala diundang pembentukan Partai Demokrat.

Kehilangan seseorang yang dicintai memang bisa berpengaruh secara psikologis, bahkan sampai ke fisik. Itu juga pernah 'menyerang' Presiden ke-3 Republik Indonesia, BJ Habibie saat ditinggalkan istrinya, Ainun 2010 lalu. Habibie mengaku dirinya sampai depresi.

Habibie pernah mengakui, ia didiagnosis menderita psikosomatik malignant oleh dokter.

Saat itu ia punya empat opsi: masuk rumah sakit jiwa, tinggal bersama dokter yang terus mengawasi kondisinya, mencurahkan isi hati kepada teman, atau curhat pada diri sendiri.

Habibie saat itu mengambil opsi terakhir. Bentuk curhatnya adalah tulisan. Habibie menulis buku untuk Ainun berjudul Habibie & Ainun, yang terbit pada tahun yang sama seperti meninggalnya sang istri. Buku itu ia selesaikan hanya dalam waktu 2,5 bulan.

Menulis buku untuk Ani sempat disebut SBY saat melepas jenazah sang istri. Ia mengatakan, "Kami keluarga ingin mewujudkan cita-cita Ibu Ani yang sederhana, bahwa Ibu banyak cerita. Saya akan tulis insyaallah, untuk menjadi pengetahuan bagi saudara kami bahwa ada seorang manusia biasa yang terlahir sebagai Kristiani Herrawati kemudian jadi Ani Yudhoyono."

Presiden ke-6 Republik Indonesia itu sebelumnya sudah pernah menulis beberapa buku. [cnn]