Hensat: Kursi Jaksa Agung Sumber Ketegangan Mega-Paloh - Berita Terkini | Kabar Terbaru Hari Ini, Viral, Indonesia, Dunia | BERITATERKINI.co

10 Agustus 2019

Hensat: Kursi Jaksa Agung Sumber Ketegangan Mega-Paloh

Hensat: Kursi Jaksa Agung Sumber Ketegangan Mega-Paloh

Hensat: Kursi Jaksa Agung Sumber Ketegangan Mega-Paloh
BERITA TERKINI - Ketum PDIP Megawati Soekarniputri Menjadi pergunjingan publik sejak kemarin. Adalah sSikap "dingin" ketum trah Soekarno itu, terhadap rekan-rekan koalisinya saat pembukaan Kongres V PDIP,

Diluar kebiasaan Mega tidak menyapa satu per satu ketua umum parpol koalisi, justru rival politiknya Prabowo Subianto malah yang disebut-sebut. 

Diduga akibat kurang baiknya hubungan Mega dengan Ketum Partai Nasdem, Surya Paloh, belakangan ini.

Analis politik Hendri Satrio melihat hubungan Mega-Paloh hanya dapat diperbaiki oleh campur tangan Presiden Jokowi.

"Cepat atau lambat, nanti ada saatnya mereka jadi satu lagi. Yang jadi 'lem' antara Surya Paloh dan Megawati ini kan sebetulnya Presiden Jokowi. Tinggal Jokowi yang selesaikan itu,” ujar Hendri Satrio dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (10/8).

Pengamat yang akrab disapa Hensat ini menjelaskan penyebab utama "perang dingin" Mega-Paloh adalah alotnya tawar-menawar pengisian jabatan Jaksa Agung untuk kabinet Jokowi-Maruf Amin. 

PDIP dan Nasdem punya kriteria sendiri-sendiri untuk kandidat Jaksa Agung.

Posisi Jaksa Agung itu kan perdebatan Nasdem dan PDIP, apakah dari partai atau profesional atau jaksa karir. Nanti kita lihat saja, saya rasa sih Pak Jokowi akan menyelesaikan itu," ucap Hensat.

Secara pribadi Hensat menyarankan Jokowi memilih Jaksa Agung baru dari kalangan jaksa karir untuk mencegah terjadinya konflik internal di Korps Adhyaksa.

"Akan lebih baik kalau Pak Jokowi mendorong jaksa karir," sarannya.

Kabar bahwa hubungan Mega dan Surya Paloh memburuk mulai ramai sejak pertemuan para Ketum Parpol Koalisi Indonesia Kerja di DPP Nasdem, Gondangdia, Jakpus yang tidak melibatkan Megawati (Senin, 22 /7).

Dua hari kemudian, terjadi "reuni" Megawati dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, di Teuku Umar, Jakpus (Rabu, 24/7). Pada jam yang sama, Paloh mengundang Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, untuk makan siang di DPP Nasdem.

Dari kedua peristiwa politik itu, muncullah istilah Poros Gondangdia dan Poros Teuku Umar.[rmol]




Loading...
loading...

Berita Lainnya

Berita Terkini

© Copyright 2019 BERITATERKINI.co | All Right Reserved