DPR Ragukan Kemampuan Panglima TNI Atasi Gerakan Separatis di Papua

DPR Ragukan Kemampuan Panglima TNI Atasi Gerakan Separatis di Papua
BERITA TERKINI - Kemelut Papua yang berlarut-larut menjadi perhatian banyak kalangan. Sebab, pasca insiden penyerangan dan tewasnya prajurit TNI, kini permasalahan menjadi lebih kompleks, ancaman bergeser menjadi ancaman anarkis terhadap masyarakat Papua.

Mereka terus menerus menyuarakan Papua Merdeka, mengibarkan bendera bintang kejora di kantor-kantor pemerintahan, dan seakan leluasa membakar obyek vital.

Wakil Ketua Komisi I DPR, Satya Widya Yudha meminta pemerintah dan jajaran TNI- Polri segera meredakan gejolak di Papua.

Satya secara khusus meminta Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto harus lebih serius dan tidak memberi toleransi apapun terhadap unsur sepatisme di Papua.

“Panglima TNI harus bisa mengerahkan pasukannya untuk segera mengatasi tindakan-tindakan tersebut dan jangan ragu-ragu,” kata Satya Widya Yudhya kepada wartawan belum lama ini.

Menurut Satya, separatisme bertentangan dengan empat konsensus besar nasional yakni Pancasila Pancasila sebagai ideologi bangsa, UUD 1945 sebagai konstitusi negara Indonesia, NKRI sebagai bentuk negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboayan bangsa Indonesia. 

Politikus Partai Golkar ini juga menyayangkan aksi perusakan terhadap sejumlah fasilitas publik di Papua.

Terpisah, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan meminta pemerintah hati-hati dalam menyelesaikan kasus kerusuhan Papua. 

Dia mengingatkan pemerintah tidak salah langkah sehingga kerusuhan Papua terus menjalar.

“Sekali lagi hati-hati, Papua itu kan multidimensi. Sejak 15 tahun terakhir, baru kali ini bendera bintang kejora berkibar, tetapi tidak ada tindakan serius dari aparat keamanan, khususnya TNI/Polri," kata Zulkifli Hasan, pekan lalu.

Zulkifli Hasan menilai kasus Papua sudah melebar, bahkan negara lain sudah campur tangan. Kerusuhan yang awalnya terjadi di Manokwari, juga kemudian menjalar ke daerah lain.

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah berharap Jokowi tak menyesal nantinya karena terlambat dalam bersikap mengatasi situasi Papua yang sempat mencekam. Sejalan dengan itu, masyarakat sangat prihatin dan sangat meragukan kepemimpinan Panglima TNI Hadi Tjahjanto yang kurang serius dan belum berhasil mengatasi gerakan separatis bersenjata di Papua. [tsc]