Mujtahidd: Pengawal Raja Arab Saudi Tewas atas Instruksi Putra Mahkota

Mujtahidd: Pengawal Raja Arab Saudi Tewas atas Instruksi Putra Mahkota
BERITA TERKINI - Pengguna akun Twitter @mujtahidd menyebutkan, bahwa pengawal pribadi Raja Saudi, Jenderal Abdelaziz Al-Fagham, terbunuh atas instruksi Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman.

Dalam penjelasannya yang relatif rinci, pegiat yang diduga sebagai salah satu pangeran Saudi itu menyatakan, bahwa insiden pembunuhan Al-Fagham terjadi spontan dan mengejutkan namun atas instruksi mendadak dari istana.

"Al-Fagham dan Mamdouh Ali (yang disebut-sebut sebagai pembunuhnya) sama-sama dibunuh oleh suatu kelompok lain," tulis Mujtahidd pada Ahad malam (29/9).

Mujtahidd yang memiliki jutaan follower menambahkan, bahwa Al-Fagham ada di dalam istana dan tidak bersama temannya saat peristiwa pembunuhan terjadi, dan Putra Mahkota Bin Salman memandang Al-Fagham sebagai orang lama yang loyalitasnya kepada Bin Salman diragukan, sehingga Bin Salman pernah beberapa kali menyebutkan keinginannya untuk menyingkirkan Al-Fagham.

Mujtahidd juga menyebutkan, bahwa Bin Salman meminta keluarga Al-Fagham percaya kepada narasi Ibnu Uwaid yang dibuat oleh Bin Salman sendiri.

Seperti dilansir Saudi Press Agency (SPA), dalam narasi itu disebutkan bahwa Jenderal al-Fagham tewas ditembak pada hari Sabtu (28/9) dalam insiden yang juga menjatuhkan tujuh korban luka, termasuk pasukan keamanan.

Menurut SPA, Al-Fagham mengunjungi temannya di rumahnya di Jeddah. Saat itu, seorang kenalannya, Mamdouh al-Ali masuk ke rumah itu, lalu terjadi percekcokan antara Fagham dan Ali. 

Ali lalu meninggalkan rumah, tapi kemudian kembali membawa senjata lalu menembaki Al-Fagham, dan melukai dua orang lainnya di dalam rumah, seorang pekerja dari Filipina dan saudara lelaki pemilik rumah.

Disebutkan pula insiden itu dipicu oleh ‘perselisihan pribadi', tapi tak ada keterangan lebih lanjut mengenai perselisihan itu. Ali tewas di rumah sakit akibat luka tembak, sementara lima personel keamanan cidera akibat kontak senjata ketika pelaku penembakan menolak untuk menyerah. [mc]