Corona Belum Ada Antivirusnya, Bill Gates Minta Basmi dengan Cara Militer

Foto: Youtube
BERITA TERKINI - Pengapuan mengejurkan Pendiri Microsoft Bill Gates mengejutkan semua pihak, Pasalnya Gates menyuarakan soal Virus Corona dari China sejak 2018. Bahkan Gate yakin Antivirus ini belum ada dan akan membunuh jutaan orang dalam waktu singkat.

Seperti dilansir dari Dailystar, Bill Gates Berbicara pada 2018 di sebuah konferensi yang diselenggarakan oleh Massachusetts Medical Society, Gates dilaporkan mengatakan duniatidak ada perasaan "urgensi" ketika berhadapan dengan ancaman biologis tulis Business Insider.

Gates mengatakan: "Dunia perlu mempersiapkan pandemi cara militer mempersiapkan perang virus mematikan,"

"Ini termasuk simulasi dan latihan kesiapsiagaan lainnya sehingga kami dapat lebih memahami bagaimana penyakit akan menyebar dan bagaimana menangani hal-hal seperti karantina dan komunikasi untuk meminimalkan kepanikan,"

Orang terkaya di dunia itu kemudian berniat meluncurkan studi lengkap oleh Institute for Disease Modeling yang menunjukkan seberapa cepat suatu penyakit baru bisa bermigrasi.

Dia mengatakan: "Simulasi animasi oleh Institute for Disease Modelling ini menunjukkan apa yang akan terjadi jika patogen udara yang sangat menular dan mematikan - seperti flu 1918 - akan terjadi hari ini. Hampir 33 juta orang di seluruh dunia akan mati hanya dalam enam bulan,"

Sementara itu di Indonesia sendiri, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantoro mengatakan ada tiga vaksin pneumonia yang beredar di Indonesia. Ketiganya adalah Vaksin Pneumokokus (PCV) 10 dengan merek dagang Synflorix, PCV 10 (merek dagang Pneumosil), dan PCV 13 (merek dagang Prevnar).

Namun hanya ada dua vaksin yang sudah memiliki izin beredar di Indonesia melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yaitu PCV 10 Synflorix dan PCV 13 Prevnar. Sedangkan untuk PCV 10 Pneumosil belum mendapat izin edar dari BPOM.

Dari ketiga vaksin tersebut, kata Anung, belum ada yang dapat mencegah pneumonia misterius yang disebabkan coronavirus jenis baru yang menyebar di China.

"Karena teman-teman sebagian sudah menanyakan ke saya. Pak kan sudah ada vaksin, boleh tidak kita vaksin dulu? Tapi vaksinnya itu tidak cocok, jadi stereotype tidak cocok dengan novel coronavirus (nCoV). Saya menuliskan tidak untuk mencegah novel coronavirus," jelas Anung Sugihantoro di Twitter resmi Kemenkes RI.

Sumber: sindonews.com