BERITA TERKINI - Pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut nama Sandiaga Uno sebagai sosok kuat di Pilpres 2024 dinilai sangat masuk akal. Jokowi menyatakan hal tersebut saat berpidato dalam pelantikan pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) 2019-2022, Rabu (15/1).
Peluang Sandi dalam Pilpres 2024 menurut Dosen Komunikasi dan Marketing Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Nyarwi Ahmad, masih sangat terbuka.
Apalagi, Sandi dinilai telah mendapatkan status sebagai politisi nasional karena pernah menjadi Cawapres mendampingi Prabowo Subianto.
"Apa yang disampaikan Presiden Jokowi tersebut masuk akal. Bukan tidak mungkin, peluang itu terbuka kembali dalam Pilpres 2024," ucap Nyarwi Ahmad kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (16/1).
Dia menambahkan,"Dengan menjadi Cawapres Prabowo kemarin, Sandi otomatis mendapatkan status sebagai politisi nasional. Bukan hanya level Jakarta saja karena pernah terpilih sebagai Wagub dalam Pilkada DKI dua tahun sebelumnya (2017)."
Sejak Pilpres kemarin, kata Nyarwi, Sandi sesungguhnya sudah masuk dalam bursa politik nasional meskipun kalah dalam pertarungan melawan Jokowi-Maruf.
"Tetapi peluang tersebut tentu akan sangat tergantung kepada kecenderungan sikap-sikap atau kebijakan politik masing-masing parpol yang memiliki jumlah kursi cukup besar di DPR RI," tutup Nyarwi. [rmol]
Peluang Sandi dalam Pilpres 2024 menurut Dosen Komunikasi dan Marketing Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Nyarwi Ahmad, masih sangat terbuka.
Apalagi, Sandi dinilai telah mendapatkan status sebagai politisi nasional karena pernah menjadi Cawapres mendampingi Prabowo Subianto.
"Apa yang disampaikan Presiden Jokowi tersebut masuk akal. Bukan tidak mungkin, peluang itu terbuka kembali dalam Pilpres 2024," ucap Nyarwi Ahmad kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (16/1).
Dia menambahkan,"Dengan menjadi Cawapres Prabowo kemarin, Sandi otomatis mendapatkan status sebagai politisi nasional. Bukan hanya level Jakarta saja karena pernah terpilih sebagai Wagub dalam Pilkada DKI dua tahun sebelumnya (2017)."
Sejak Pilpres kemarin, kata Nyarwi, Sandi sesungguhnya sudah masuk dalam bursa politik nasional meskipun kalah dalam pertarungan melawan Jokowi-Maruf.
"Tetapi peluang tersebut tentu akan sangat tergantung kepada kecenderungan sikap-sikap atau kebijakan politik masing-masing parpol yang memiliki jumlah kursi cukup besar di DPR RI," tutup Nyarwi. [rmol]
