Eks Pimpinan KPK: Harun Tertawa Lihat Polemik Pemulangan Penyidik - Berita Terkini | Kabar Terbaru Hari Ini, Viral, Indonesia, Dunia | BERITATERKINI.co

5 Februari 2020

Eks Pimpinan KPK: Harun Tertawa Lihat Polemik Pemulangan Penyidik

Eks Pimpinan KPK: Harun Tertawa Lihat Polemik Pemulangan Penyidik

BERITA TERKINI - Mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto menganggap polemik pemulangan penyidik Komisaris Rossa Purbo Bekti akan merugikan upaya pemberantasan korupsi. Ia membayangkan buronan kasus suap Harun Masiku akan senang melihat polemik ini.

"Yang tengah dikorbankan adalah upaya pemberantasan korupsi dan dipastikan Harun Masiku akan 'terpingkal-pingkal' dan 'cekakakan' karena tak bisa segera ditangkap. Apakah ini kesengajaan?" kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu, 5 Februari 2020.

Rossa adalah penyidik kepolisian yang bertugas di KPK. Dia masuk dalam tim yang melakukan operasi tangkap tangan dalam kasus suap komisioner Komisi Pemilihan Umum Wahyu Setiawan.

Setelah operasi ini, KPK menyatakan Mabes Polri menarik Rossa kembali ke institusi asalnya. Namun, Mabes Polri mengatakan sebaliknya. "Dia tetap di KPK karena masa penugasannya masih sampai September tahun ini," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Argo Yuwono, 31 Januari 2020.

Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan Rossa telah diberhentikan sebagai penyidik. Ia mengatakan Rossa sudah dikembalikan ke kepolisan. "Sesungguhnya pengembalian penyidik polri yang berstatus pegawai negeri yang dipekerjakan adalah hal biasa," kata Firli melalui keterangan tertulis, Selasa, 4 Februari 2020.

Menurut mantan Kapolda Sumatera Selatan ini, Rossa dikembalikan pada 22 Januari 2020 sesuai keputusan pimpinan KPK. Surat keputusan pemberhentian, kata dia, ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal KPK dan Kepala Biro Sumber Daya Manusia. "Pimpinan KPK tidak membatalkan keputusan untuk mengembalikan yang bersangkutan," kata dia. Rossa kini dikabarkan tak memiliki akses ke kantornya sendiri.

Bambang menilai keterangan yang saling bertentangan ini aneh. "Siapa benar dan siapa bohong, atas pernyataan yang saling bertolak belakang itu."

Ia menilai Dewan Pengawas KPK perlu turun tangan menelisik masalah ini. "Apakah ada indikasi kuat kebohongan yang diduga dilakukan Ketua KPK dalam sengkarut ini?" Bambang berharap Dewan Pengawas hadir untuk atas ini tidak bersemayam dalam sunyi atas hiruk pikuk.

Sumber: Tempo.co




Loading...
loading...

Berita Lainnya

Berita Terkini

© Copyright 2019 BERITATERKINI.co | All Right Reserved