Ketua MPR: Gus Solah Selalu Hadirkan Kritik Konstruktif Melalui Tulisan

BERITA TERKINI - Ketua MPR Bambang Soesatyo dan segenap keluarga besar MPR turut berduka cita atas wafatnya KH Salahuddin Wahid atau Gus Solah pada Ahad (2/2) malam. Menurut dia, Gus Solah sering menerima dan menampung keluh kesah dari beragam kalangan.

“Itu sebabnya, banyak komunitas menjadikan almarhum Gus Solah sebagai sosok pejuang martabat kemanusiaan. Almarhum melakoni peran itu tanpa pamrih,” ujar Bambang melalui pesan singkat di Jakarta, Senin (3/1).

Gus Solah terbiasa menyuarakan berbagai persoalan melalui sejumlah tulisan yang dipublikasikan serta tak segan menyampaikan kritik yang konstruktif. Karenanya, tutur Bambang, almarhum Gus Solah akan selalu dikenang sebagai negarawan yang gigih menjaga dan merawat persatuan bangsa.

“Tentu kami segenap keluarga besar MPR sangat berduka atas wafatnya Gus Solah. Almarhum tidak hanya dikenal sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang, tapi juga sudah menjadi tokoh panutan,” katanya.

Maka, ia memastikan, bukan hanya segenap keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) yang merasa kehilangan karena berpulangnya Gus Solah. Para sahabat almarhum dari berbagai kalangan dan komunitas lainnya pun merasakan kehilangan, termasuk Partai Golkar. Nama almarhum tak akan pernah hilang dari catatan Partai Golkar.

“Kita tahu, pada pemilihan presiden tahun 2004, Partai Golkar meminang Gus Solah sebagai calon wakil presiden untuk disandingkan dengan calon presiden Wiranto,” ujarnya. (AS)

(indonesiainside.id/Achmad Syukron Fadillah)