Seorang Pasien Menunjukkan Fasilitas Yang Tersedia Di Rumah Sakit Baru Untuk Virus Corona Yang Telah Beroperasi

BERITA TERKINI - Beredar sebuah video dari salah seorang pasien virus corona, bahwa ia telah menempati sebuah kamar di rumah sakit yang baru saja dibangun pemerintah China, yaitu Rumah Sakit Hounshenshan.

Dalam video 76 detik yang diunggah China Global Television Network, pasien itu memperlihatkan fasilitas yang ia dapatkan selama menjalani perawatan. Ia mengatakan rumah sakit telah menyediakan fasilitas yang bagus untuk semua pasiennya.

Satu buah kamar terdiri dari beberapa ranjang, untuk kamar pasien yang ada di video itu terlihat hanya ada dua ranjang. Masing-masing ranjang dilengkapi dengan alat bantu pernapasan, layar untuk memantau oksigen dalam darah, alat pemantau tekanan darah, dan alat canggih lainnya. Ruangan terlihat rapih, sejuk karena dilengkapi dengan AC, televisi, dan sistem udara yang baik. Pasien tersebut juga mengatakan kamar mandi yang tersedia juga layak.

Rumah Sakit Houshenshan dibangun pemerintah China untuk pasien virus corona, telah mulai beroperasi sejak tanggal 3 Februari kemarin. Rumah sakit tersebut dibangun dalam waktu kilat sekitar 11 hari.

Rumah sakit ini dibangun di atas tanah seluas 269.000 meter persegi. Bangunannya merupakan bangunan prefabrikasi atau konstruksi modular. Ini menjadi kunci mempercepat pembangunan rumah sakit di Kota Wuhan. Kamar-kamar yang sepenuhnya dirakit dan dibuat oleh pabrik, selanjutnya diangkut dengan truk dan diletakkan di tempatnya. Prefabrikasi juga telah digunakan dalam skenario darurat di negara lain.

South China Morning Post menyebutkan, sebanyak 1.400 petugas medis dikerahkan untuk rumah sakit ini, termasuk dokter berpengalaman yang menangani wabah SARS dan Ebola.

Delapan pesawat IL-76 tiba di Bandara Tianhe, Wuhan, membawa dokter dan perawat dari Xi Jinping ke Wuhan untuk bergabung dengan 450 personel medis yang telah berada di kota.

Wakil Direktur Biro Administrasi Media Komisi Kesehatan Nasional, Jiao Yahui mengatakan, Pemerintah China berharap, dengan mengisolasi pasien dan dugaan kasus gejala ringan, dapat menekan penyebaran penyakit. "Dengan mengisolasi dan merawat pasien menular di daerah terpusat, ini dapat sangat mengurangi risiko penyebaran penyakit di masyarakat," kata Jiao.

Mengutip Quartz, seorang arsitek dari biro HOK Architects Scott Rawlings berpendapat, apa yang sedang dan telah dibangun oleh China bukanlah fasilitas medis yang khas dan spesifik tetapi lebih merupakan "pusat pengobatan untuk mengelola infeksi massal."

Sebaliknya, Scott merasa ragu menyebut fasilitas medis yang dibangun China saat ini di Wuhan sebagai rumah sakit permanen.

Sumber: rmol.id