Mendagri Turki Mengundurkan Diri Dengan Alasan Bersalah Karena Kekacauan Jam Malam, Namun Ditolak Erdogan

BERITA TERKINI - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menolak pengunduran diri dari Menteri Dalam Negeri, Suleyman Soylu pada Minggu (12/4).

Pengunduran diri Soylu bermula pada kekacauan penerapan jam malam selama 48 jam yang diberlakukan pada Jumat (10/4).

Pengumuman yang jam malam yang disampaikan pada pukul 22.00 waktu setempat itu membuat jutaan orang melakukan panic buying. Di mana kerumunan hingga antrian terjadi di mana-mana.

Jam malam yang diberlakukan untuk menghentikan penyebaran virus justru membuat orang berkumpul tanpa mengindahkan social distancing.

Merasa bersalah atas insiden tersebut, Soylu kemudian mengumumkan pengunduran dirinya yang memicu kritikan dari berbagai pihak.

"Insiden yang terjadi menjelang penerapan jam malam tidak sesuai dengan manajemen wabah yang seharusnya," cuit Soylu dalam Twitternya seperti dimuat Reuters.

Menanggapi pengunduran diri Soylu, Erdogan menilai hal itu tidak pantas. Erdogan kemudian memerintahkan Soylu untuk melanjutkan jabatannya.

Partai oposisi, Republik Rakyat (CHP) pun ikut mengkritik keputusan penguncian yang dianggap kurang perencanaan.

"Keputusan yang perlu diambil untuk kesehatan masyarakat menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat karena kurangnya perencanaan," ujar jurubicara CHP, Faik Oztrak.

Jam malam sendiri berlaku di 31 provinsi di seluruh Turki, termasuk kota besar dan pusat ekonomi, Istanbul.

Keputusan itu dibuat seiring dengan meningkatnya jumlah infeksi di Turki yang saat ini sudah mencapai 56.956 kasus dengan 1.198 orang meninggal dunia dan 3.446 orang dinyatakan pulih.(rmol)