Jokowi Minta Warga Untuk Berdamai dengan Corona Untuk Beberapa Waktu ke Depan

Presiden Joko Widodo menyampaikan pengarahan dalam Sidang Pleno Istimewa Laporan Tahunan Mahkamah Agung Tahun 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (26/2/2020).(ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah terus berusaha agar pandemi virus Corona di Indonesia segera berakhir. Namun, Jokowi menyebut, berdasarkan keterangan para ahli, kasus yang turun tidak berarti langsung landai.

“Kita berusaha keras dan berharap puncak pandemi COVID-19 ini akan segera menurun. Namun demikian, beberapa ahli mengatakan ketika kasusnya sudah turun, tidak berarti langsung landai atau langsung nol,” kata Jokowi dalam video yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (7/5/2020).

Menurut Jokowi, kemungkinan kasus Corona di Indonesia masih bisa naik dan turun secara fluktuatif. Jokowi mengatakan sebelum ada vaksin Corona, masyarakat harus berdamai dengan virus ini.

“Ada kemungkinan masih bisa naik lagi, atau turun lagi, naik sedikit lagi, dan turun lagi, dan seterusnya. Artinya, sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan COVID untuk beberapa waktu ke depan,” ujarnya.

Karena itulah, Jokowi mengatakan pihaknya memilih kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) agar masyarakat masih bisa beraktivitas secara terbatas. Namun, ia mewanti-wanti agar masyarakat serius mengikuti protokol kesehatan yang berlaku.

“Dan kita beruntung sejak awal memilih kebijakan PSBB, bukan lockdown atau karantina wilayah. PSBB adalah pembatasan kegiatan di tempat umum atau di fasilitas umum dalam bentuk pembatasan jumlah orang dan pengaturan jarak antarorang,” ujar Jokowi.

“Artinya, dengan PSBB masyarakat masih bisa beraktivitas, tapi memang dibatasi. Dan masyarakat juga harus sadar membatasi diri, tidak boleh berkumpul dalam skala besar,” pungkasnya.

Sumber: detik.com