Perusuh Dianiaya di Halaman Masjid Bukan Harun Rasyid, tapi Andri Bibir

Perusuh Dianiaya di Halaman Masjid Bukan Harun Rasyid, tapi Andri Bibir
Berita Terkini - Mabes Polri mengklarifikasi beredarnya video yang menyebut remaja 15 tahun, Harun Rasyid dianiaya di halaman Masjid Al Huda hingga tewas.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, tidak ada remaja 15 tahun yang meninggal akibat dianiaya di halaman Masjid Al Huda, Jl Kp Bali XXXIII No 3, RT 2 RW 10, Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Kendati demikian, Dedi tak membantah terjadinya insiden pemukulan di tempat tersebut, seperti yang terlihat dalam rekaman video.

Menurut Dedi, pria yang ada dalam video itu adalah perusuh yang menyuplai batu saat aksi 22 Mei 209.

Pria itu bukan Harun Al Rasyd, melainkan A alias Andri Bibir. Ia juga tidak meninggal, seperti yang diberitakan di media sosial.

Dedi menyebutkan, peristiwa dalam video tersebut terjadi pada Kamis (23/5) pagi.

Dedi menegaskan bahwa narasi dalam video yang viral di Twitter itu adalah tidak benar alias hoax.

“Bahwa viral video berkonten dan narasi seolah-olah kejadian tersebut mengakibatkan korban meninggal dunia akibat tindakan aparat. Ternyata pada kenyataannya orang yang dalam video tersebut adalah pelaku perusuh yang sudah kita amankan atas nama A alias Andri Bibir,” ujar Dedi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (25/5/2019).

Dedi menyebut Andri Bibir menyuplai batu-batu besar untuk para demonstran yang hendak membuat suasana kacau pada 22 Mei 2019.

Andri Bibir juga membantu menyediakan air bilas untuk para demonstran yang terkena tembakan gas air mata dengan maksud agar kerusuhan berlanjut.

“Batu itu disiapkan tersangka Andri Bibir untuk disuplai kepada teman-temannya yang melakukan demo. Demo ini tidak spontan, artinya by setting untuk menciptakan kerusuhan,” kata Dedi.

Menurut Dedi, aparat melakukan tindakan represif terhadap Andri Bibir karena pria 30 tahun tersebut berupaya kabur saat hendak diamankan.

“Andri Bibir ini waktu lihat anggota, langsung dia mau kabur karena merasa salah. Ketakutan dia. Dikepung oleh anggota pengamanan,” jelas Dedi.

Saat ini Andri mendekam di Rutan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya guna menjalani proses hukum.

Siapa Harun Al Rasid?

Sebelumnya santer dikabarkan bahwa remaja 15 tahun tewas diinjak-injak dan dipukuli aparat di Masjid Al Huda, Tanah Abang, Jakarta.

Harun Rasyid merupakan warga Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Namun di media sosial ada yang menyebutnya warga Purwakarta, Jawa Barat.

Harun Rasyid masih duduk di bangku SMP. Jasad korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur sebelum dibawa pulang untuk dimakamkan.

Ayah Harun Al Rasyid, Didin Wahyudin (45) membantah anaknya dikeroyok oleh polisi di halaman Masjid Al-Huda di dekat Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, seperti yang terekam dalam video.

Meski begitu, Didin tidak bersedia mengungkap lokasi pasti putranya meninggal dalam kerusuhan 22 Mei 2019 di Jakarta.

“Saya no comment ya karena nanti memancing hal-hal yang akan membuat saya menjadi terpojok. Untuk itu, saya no comment,” ujar Didin di kediamannya, Duri Kepa, Jakarta Barat, Jumat, 24 Mei 2019.[psid]