Ridwan Kamil Melawan Tuduhan Desain Masjid Illuminati

Ridwan Kamil Melawan Tuduhan Desain Masjid Illuminati
Berita Terkini - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, diserang tuduhan bahwa Masjid Al Safar yang dirancangnya terkait iluminati karena berbentuk segitiga. Ridwan Kamil melawan tuduhan itu. 

Tuduhan itu salah satunya muncul dalam video yang ramai beredar di Twitter. Video itu menampilkan seorang pria yang tengah mengulas bangunan Masjid Al Safar. Si pria mengaku memfoto masjid beserta isi di dalamnya yang dinilai akrab dengan nuansa segitiga.

"Ini pintu masuknya dan lihat ini segitiga semua. Nyaris segitiga semua. Bahkan ketika masuk ke dalam, ini segitiga, satu mata. Maka, ketika kita salat, sebetulnya kita menghadap siapa, menghadap Allah atau segitiga satu mata?" kata pria itu dalam video viral itu.

Seorang netizen lantas menanyakan video viral tentang masjid bernuansa segitiga itu kepada Ridwan Kamil dalam kolom komentar unggahannya tentang mudik di Instagram. Untuk diketahui, Masjid Al Safar berdiri di rest area Km 88 B Jalan Tol Cipularang, Jawa Barat. 

"Ada video soal masjid yang kang RK bangun berkaitan dengan simbol2 segitiga, saya non muslim, tapi kok ikut miris melihat cara2 provokasi tsb... mohon segera klarifikasi kang..," tulis si netizen.

Foto: Masjid Al Safar (Dok. Istimewa)

Apa kata Ridwan Kamil? Menurut mantan Wali Kota Bandung itu, pihak-pihak yang mengaitkan simbol segitiga dengan kerangka masjid yang dibangunnya itu hanya menafsir tanpa upaya meminta klarifikasi langsung kepadanya.

"Mereka menafsir tanpa pernah sedikitpun bertanya/tabayyun. Jika segitiga dilarang, maka di dunia ini geometri tinggal tersisa kotak dan lingkaran. Maka masjid2 tropis dgn atap ala pendopo pun harus dihancurkan? Kita ikut akal sehat saja," sebut Ridwan Kamil.

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Emil ini menegaskan isu bahwa masjid rancangannya terkait iluminati adalah tidak benar. Dia juga angkat bicara soal desain-desain masjid yang dia buat.

Di Instagram, pria yang akrab disapa Emil ini mengunggah aneka bentuk masjid yang dia rancang. Tidak hanya segitiga, ada pula yang berbentuk kubah hingga kotak.

"Mendesain Masjid adalah salah satu minat terkuat atau passion saya. Karena bukan ustadz, minimal saya berdakwah dengan menghadirkan infrastruktur dakwah yaitu ragam masjid di seluruh dunia yang sempit dan sementara ini. Saya ingin menyumbangkan kemajuan seni dan arsitektur Islam. Estetika Islam sangat kuat di geometri. Maka dari itu setiap desain masjid selalu berusaha baru dan geometri berbeda," papar Emil di Instagram, Jumat (31/5/2019). 

"Hasilnya beragam dari 1/2 kubah, multi kubah, kotak, silinder, tradisional sampai dengan bentuk-bentuk poligon seperti segitiga," tambahnya. 

Foto: Bentuk masjid rancangan Ridwan Kamil (Instagram Ridwan Kamil)

Emil mengatakan desain masjid berbeda-beda karena disesuaikan dengan geografi, iklim, ukuran, budaya, dan lain-lain. Masjid Al Safar yang sedang ramai dibahas karena berbentuk segitiga dibuat berdasarkan hasil riset teori Folding Architecture alias lipatan. Seperti origami, hasilnya adalah lekukan dan ruang berbentuk segitiga.

"Jika hasilnya ditafsir macam-macam, itu dipersilakan. Seperti Monas yang ditafsir macam-macam. Saya tidak perlu marah terhadap tafsir, yang penting saya jelaskan bahwa jika Masjid Al Safar dikatakan sebagai implementasi dari simbol-simbol iluminati itu adalah kesimpulan KELIRU. Karena itu tidak benar dan tidak dimaksudkan," tegas mantan Wali Kota Bandung ini. 

Emil ikhlas dan memaafkan pihak-pihak yang memviralkan tafsir yang salah soal Masjid Al Safar tanpa tabayun. Bagi Emil, isu itu merusak nama baik dan keimanannya. 

"Isu ini pernah dihebohkan oleh pihak yang sama di zaman pilgub 2018 untuk menjelekkan saya saat kampanye. Saya sudah maafkan, move on dan saya hanya berdoa. Alhamdulillah, Allah SWT ternyata lebih mengabulkan doa saya, bukan doa dan harapan mereka," ungkap Emil. 

Urbane Indonesia Angkat Bicara

Urbane Indonesia adalah firma yang merancang masjid tersebut bersama Ridwan Kamil. CEO Urbane Indonesia Reza Nurtjahja mengatakan desain segitiga dalam dunia arsitektur merupakan hal yang lumrah. Tak terkecuali dalam konstruksi bangunan masjid modern.

"Karena geometrik itu segitiga, segi empat, lingkaran. Kemudian kita mencoba mencari cara baru dalam dunia arsitektur masjid iitu bentuknya bisa bermacam-macam, tidak hanya berkubah saja," kata Reza saat dihubungi, Jumat (31/5/2019).

Masjid rancangan Ridwan Kamil di Makassar / Foto: (Muhammad Taufiqqurrahman/detikTravel)

Menurutnya berubahnya arsitektur masjid di berbagai belahan dunia tak terlepas pengaruh perkembangan zaman. Hal itu juga diikuti oleh Urbane dalam merancang sejumlah bangunan masjid di Indonesia.

"Masjid sendiri kan tidak ada arahan spesifik bentuknya seperti apa, jadi dulu sejarahnya tidak diawali dengan kubah. Indonesia sendiri secara kultur enggak ada kubah, itu budaya impor timur tengah," ungkap dia.[dtk]