Pindah ke Kaltim, Beredar Cerita Horor Lokasi Ibu Kota Baru di Penajam Paser Utara, Merinding

Pindah ke Kaltim, Beredar Cerita Horor Lokasi Ibu Kota Baru di Penajam Paser Utara, Merinding
BERITA TERKINI - Ada-ada saja respon netizen terkait pemindahan ibu kota RI ke Kalimantan Timur yang baru saja diumumkan Presiden Jokowi, Senin (26/8/2019).

Jokowi mengumumkan bahwa ibu kota akan dipindahkan ke dua lokasi di Kaltim yakni Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kertanegara.

Di media sosial ramai thread sebuah akun netizen Maulidya @397SakuMaul yang menceritakan kisah horornya saat melakukan KKN di daerah Penajam Paser Utara.

“Jadi gini aku KKN selama 50 hari di Daerah Sepaku di Penajam Paser Utara. Awal nya KKN itu biasa-biasa aja nggak ada apa-apa tapi pas pertengahan Juli,..” ujarnya membuka cerita seramnya.

“Pas mau balik dari Samarinda ke Sepaku ada mampir ke Samboja tempat teman sambil nunggu waktu magrib lewat. Habis selesai magrib kami lanjut lagi penjalanan,” ungkapnya

Ketika dalam perjalanan itulah ia merasakan keanehan terutama ketika sampai di daerah Sepaku.

“Sampai di daerah Sepaku yg biasanya indah lihat pemandangan. Tapi waktu sangat gelap dan gk lihat apa-apa. Sampai di perjalanan ada aku nyium bau-bau harum dan aku hanya bisa terdiam sambil berzikir,” ceritanya.

Sesampainya di posko, lanjut dia, teman dekatnya tiba-tiba mengalami kejadian aneh lantaran sering mendengar bunyi anak ayam tepat di dekat telinganya.

“Selama perjalanan dia dengar itu terus dan juga bau,” bebernya.

Bukan itu saja, di lokasi tempat ia menginap pun sering mendengar suara ketukan jendela. Tapi anehnya tidak ada yang benar-benar mengaku melakukan seperti apa yang dia dengar.

“Aku mendengar suara-suara aneh terus malam itu. Sampai kesusahan tidur,” ungkapnya.

“Habis itu beberapa hari kemudian teman ku juga melihat orang berjalan tengah malam pake baju putih. Dia selalu keliling di sekitar posko yg dimana itu di kantor desa.,” tambahnya lagi.

Kata warga desa, ada ‘penunggu’ di tempat itu di mana ia tidak suka pada sesuatu yang berisik.

“Dia kata teman ku kadang Makai sarung. Kadang cowok kadang cewek dari kata orang desa nya,” ujarnya.

Terakhir dia cerita, ketika usai menjalani KKN ketika dua orang rekannya pergi membeli plakat untuk desa.

“Jadi mereka di Balikpapan buat bikin nah pas balik nya itu mereka lewat sepaku mungkin jam 10/11 malam, temanku yang ngendarain mobil ini sudah merasa ada yg aneh atau nggak enak,” katanya.

“Pas dia lewat itu dia melihat kakek berdiri. Memakai baju putih. Yah teman ku bingung ngapain tengah malam ada kakek-kakek mana tempat nya hutan gini. Teman ku yg satunya dia langsung nurunin kursi dan berpura-pura tidur,” ungkapnya.

Begitulah thread yang sedang ramai diperbincangkan soal kepindahan ibu kota ke Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara.

Presiden Jokowi menyampaikan pemindahan itu dilakukan dengan berbagai pertimbangan, salah satunya adalah menghilangkan kesenjangan antara Jawa dan Luar Jawa.

Lalu kenapa di Kaltim? Jokowi mengatakan ada lima alasan mengapa Kaltim dipilih sebagai lokasi Ibu Kota baru.

Pertama, risiko bencana minimal baik bencana banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, gunung berapi, dan tanah longsor.

Kedua, lokasinya yang strategis berada di tengah-tengah Indonesia. Ketiga, berdekatan dengan wilayah perkotaan yang sudah berkembang, yaitu Balikpapan dan Samarinda.

Keempat, telah memiliki infrastruktur yang relatif lengkap. Dan kelima, telah tersedia lahan yang dikuasai pemerintah seluas 180 ribu hektare. [psi]