Sri Mulyani Dapat Keluhan Banjir Barang Impor Karena e-Commerce

Sri Mulyani Dapat Keluhan Banjir Barang Impor Karena e-Commerce
BERITA TERKINI - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendapat keluhan terkait banjirnya barang impor. Tanpa menyebut siapa, Sri Mulyani bercerita mendapat keluhan banjir impor karena adanya pusat logistik berikat (PLB) e-commerce.

"Ada juga keluhan yang kemarin disampaikan kepada saya adalah mengenai PLB e-commerce seolah-olah PLB menciptakan banjirnya barang-barang dari luar untuk memenuhi permintaan terutama perusahaan-perusahaan e-commerce, yang pemesannya, kemudian diletakkan barangnya logistiknya di dalam PLB e-commerce," katanya sangat mengunjungi Pusat Logistik Berikat (PLB) Dunia Express, Sunter, Jakarta, Jumat (4/10/2019).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menuturkan, hingga saat ini belum ada PLB e-commerce yang operasi. Dirinya pun mengatakan akan menampung setiap keluhan dan melakukan evaluasi. Sehingga, pemerintah mengambil kebijakan yang tepat.

"Saya ingin menegaskan sampai hari ini belum ada PLB e-commerce yang beroperasi, jadi kalau ada yang mengeluh terutama dunia e-commerce bahwa gara-gara ada PLB e-commerce maka kemudian tersaingi barang impor ini," ujarnya.

"Jadi artinya memang kalau ada keluhan terus mendengar, meneliti, melakukan evaluasi persoalannya ada di mana, kalau kita tahu secara detail tahu merespons policy-nya sesuai persoalan yang ada," katanya.

Jelas Sri Mulyani, PLB sendiri diluncurkan pada tahun 2016. Adanya PLB ini diharapkan membuat Indonesia menjadi pusat logistik.

Selama ini, barang yang diimpor disimpan di Singapura. Inportir khawatir langsung memasukan barang karena langsung kena bea masuk.

"PLB yang baru diluncurkan 2016 tujuannya untuk menarik yang tadinya logistik dilakukan Singapura sekarang kita bawa Indonesia. Logistik ini sifatnya sementara karena takut langsung ke Indonesia bayar bea masuk, kalau di PLB dia belum bayar bea masuk, sampai barang keluar dari PLB. Sehingga bisa dianggap tempat logisitik sementara," tutupnya.[dtk]