Akhir Tahun, Harga Bensin di Taliabu Capai Rp 25.000 Per Liter

BERITA TERKINI - Sudah terhitung 5 hari terakhir sejak tanggal 24 Desember, bahan bakar minyak (BBM)  jenis premium bensin hilang di wilayah Bobong, Ibu Kota Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara. Akibatnya, para pengencer menjual minyak dengan harga Rp 25.000 per Liter.

Informasi yang dihimpun TIMES Indonesia, kelangkaan BBM yang terjadi di wilayah itu karena dipicu ketersedian stok di APMS Godo Taliabu milik Muhaimin Syarif saat ini sudah habis tersalur kepada masyarakat, terutama pengecer di wilayah tersebut.

Akibat kelangkaan BBM yang terjadi di wilayah setempat, membuat resah warga setempat. Warga meminta Disperdagkop Pemkab Pulau Taliabu untuk melakukan monitoring di lapangan untuk mencari solusi atas masalah kelangkaan yang terjadi.

"Disperindagkop Pemkab Taliabu jangan tinggal diam, harus ambil langkah, karena masalah kelangkaan ini akibat dari pengelolan BBM Subsidi yang menjadi jatah Pemkab Taliabu tidak dikelola secara profesional," ujar La Janu Warga Wayo, Sabtu (28/12/2019).

"Yang menjadi masalah itu ketersediaan minyak jenis bensin yang ada di APMS itu cepat habis, kurang dari seminggu sudah habis. Padahal Stok minyak di situ sangat banyak," sambungnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop) Pemkab Pulau Taliabu, Muhlis Soamole saat dikonfirmasi mengatakan, masalah kelangkaan BBM jenis premium (Bensin) di Bobong saat ini karena keterlambatan pasokan kapal tengker (pengangkut minyak) ke Sanana dan Pulau Taliabu.

"Sejauh ini kami belum bisa pastikan kapal tengker yang angkut BBM tiba di Bobong. Akan kami dikoordinasikan dengan pihak PT Pertamina Sanana," ungkap Muhlis.

 Ia menambahkan, jatah BBM jenis premium (Bensin) khusus Pemkab Pulau Taliabu ditetapkan 100 ton/bulan. Namun jumlah kuota yang ada dalam setiap bulanya hanya terangkut ke Bobong sebanyak 50 ton.

"Jatah 50 ton yang tidak terangkut ke Bobong alasan kapasitas kapal pengangkut hanya 50 Ton saja. Jadi semestinya masih ada 50 Ton yang harus dipasok oleh pihak Pertamina," jelasnya.

Sementara itu, Direktur APMS Godo Taliabu Muhaimin Syarif, di konfirmasi mengenai masalah kelangkaan BBM di APMS setempat belum memberikan tanggapan. [tic]