Menurut laporan media Suriah yang dilansir Reuters, serangan tersebut menargetkan beberapa pos milisi dekat Quneitra yang menyebabkan kerusakan materi.
Hingga berita tersebut dirilis, belum ada komentar dari pihak Israel.
Dataran Tinggi Golan yang sebelumnya dikuasai oleh milisi Lebanon yang didukung Iran, Hizbullah sudah diambil alih oleh Israel.
Beberapa waktu terakhir, sumber intelijen kawasan mengungkapkan, Israel meningkatkan serangannya di Suriah ketika perhatian dunia teralih pada penanganan virus corona baru (Covid-19).
Misalnya saja dua pekan lalu, ketika pesawat tanpa awak Israel menargetkan sebuah mobil yang membawa pasukan Hizbullah di Suriah selatan, di sepanjang perbatasan Lebanon.
Beberapa hari kemudian, Israel juga menyerang Suriah bagian tengah, di dekat kota kuno Palmyra, yang menurut sumber intelijen kawasan adalah pos terdepan yang didukung Iran.
Senin lalu (27/4), Suriah juga mengumumkan pihaknya berhasil mencegat serangan udara oleh Israel di dekat ibukota Damaskus.
Menanggapi berbagai serangan tersebut, Menteri Pertahanan Israel, Naftali Bannett mengungkapkan Israel memang meningkatkan kampanye melawan Iran di Suriah.
"Kami telah beralih dari memblokir pemangkasan Iran di Suriah untuk memaksanya keluar dari sana, dan kami tidak akan berhenti," kata Bennett dalam sebuah pernyataan.
"Kami tidak akan membiarkan lebih banyak ancaman strategis tumbuh tepat di seberang perbatasan kami tanpa mengambil tindakan. Kami akan terus melakukan perlawanan ke wilayah musuh," lanjutnya. [rmol]
