Bagaimana Cara Muslim Dunia Rayakan Idul Adha di Tengah Pandemi ?

BERITA TERKINI - Umat Muslim di seluruh dunia akan merayakan Idul Adha, yang juga dikenal hari raya qurban, di tengah situasi pandemi virus corona. Hari Raya Idul Adha diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam kalender Hijriyah, kemudian diikuti dengan penyembelihan hewan qurban yang berlangsung hingga tiga hari setelah 10 Dzulhijjah atau disebut Hari Tasyrik.

Seperti halnya Idul Fitri pada Mei 2020, umat Islam juga didorong tetap menerapkan langkah pencegahan dan mengubah cara mereka menjalani hari raya ini lantaran situasi pandemi. Dalam keadaan normal, hari raya Id dimulai dengan berkumpulnya umat Muslim di sebuah masjid atau lapangan di pagi hari setelah matahari terbit untuk melaksanakan sholat Id berjamaah. Namun, wabah virus corona telah mengubah situasi dan mendorong umat Muslim untuk merayakan hari raya Idul Adha kali ini secara berbeda.

Di Inggris, Dewan Muslim Inggris (MCB) telah menerbitkan rekomendasi di situsnya yang menganjurkan Muslim untuk sholat di luar ruangan. Jika tidak, sholat dilakukan di dalam ruangan.

Namun, MCB merekomendasikan ada waktu cukup yang diatur antara jamaah dan khutbah. Khutbah juga harus dibuat singkat. Selain itu, MCB menyerukan jamaah tidak berpelukan atau berjabat tangan seusai sholat.

Sebagian besar perayaan Id dilakukan dengan acara berkumpul bersama keluarga dan teman-teman, sertai berbagi makanan khas hari raya. Namun demikian, MCB menyarankan cara yang terbaik acara kumpul itu dilakukan dengan jumlah orang sesedikit mungkin dan bertemu di luar ruangan.

Sementara itu, beberapa masjid di Kanada mengikuti pedoman serupa. Masjid Jame Toronto, misalnya, mendorong umat Islam di sana untuk memesan tempat (barisan/shaf) sholat sebelumnya di salah satu dari delapan slot waktu yang berbeda pada aplikasi SMART Jamaat.

Bagi mereka yang tidak bisa memesan waktu untuk sholat Id itu, Asosiasi Islam Bosnia (BIA) di Toronto mengatakan warga Muslim masih bisa melakukan sholat Id di rumah. BIA menyarankan Muslim terus mengikuti sunnah (ajaran Nabi Muhammad SAW). Hal itu termasuk mengenakan pakaian terbaik untuk sholat dan membaca takbir sebanyak yang bisa dilakukan dari mulai Subuh hingga sholat Id.

Setelah masjid ditutup selama lebih dari dua bulan, termasuk selama Idul Fitri, Arab Saudi mengumumkan sholat Idul Adha akan dilakukan di dalam masjid dan tidak di luar ruangan. Kementerian Urusan Islam Saudi telah menyerukan umat Muslim di sana mematuhi langkah-langkah pencegahan, seperti menjaga jarak sosial sejauh dua meter dan membawa sajadah sendiri.

Sebagian besar dunia telah menerapkan jarak sosial sebagai langkah dasar. Namun, hal itu berbeda dengan Muslim di Jalur Gaza yang dikepung. Warga Palestina di sana mengatakan, mereka akan berkumpul dengan keluarga dan merayakan Idul Adha seperti biasa, karena hanya ada beberapa kasus dari Covid-19 di sana.

Menurut kementerian kesehatan Gaza, pada Senin lalu hanya ada lima orang yang terinfeksi virus corona, yang semuanya berada dalam karantina di rumah sakit. Sementara itu, sebanyak 70 orang sejauh ini telah sembuh dari Covid-19 sejak wabah melanda daerah itu.

"Sejauh ini kami memiliki nol kasus virus corona di Gaza (di luar rumah sakit). Itu mengapa ini tidak akan mempengaruhi cara kami merayakan, Ied akan sama saja," ungkap seorang guru bahasa Arab dari Kota Gaza, Karama Fadel (31), kepada Aljazirah, Rabu (29/7).

Dia menambahkan, saudara-saudaranya yang tinggal di Turki, Belgia dan Maroko tidak akan dapat merayakan Id seperti biasa karena adanya langkah pencegahan Covid-19. "Di sini di Gaza kita bisa merayakan, tetapi sayangnya keluarga kita di luar Gaza tidak bisa merayakan seperti kita dan tidak bisa bersama kita," kata Fadel.

Bagian utama dari Idul Adha adalah qurban (atau Udhiya), yang berarti penyembelihan hewan ternak seperti kambing, domba, sapi, atau unta. Ibadah qurban ini diperintahkan dalam rangka merefleksikan kesediaan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan putranya, Nabi Ismail, karena ketaatannya kepada perintah Allah.

Daging sembelihan itu kemudian disumbangkan atau dibagikan kepada orang-orang miskin, serta tetangga dan keluarga. Setiap Muslim yang memiliki kemampuan finansial diwajibkan berqurban.

Domba dijual di pasar di depan festival Muslim Idul Adha di Peshawar, Pakistan, 22 Juli 2020. - (EPA-EFE/BILAWAL ARBAB)
Dalam pelaksanaannya, banyak yang menyumbangkan uang untuk masjid atau organisasi lokal, yang kemudian dana tersebut dibelikan ternak. Daging sembelihan tersebut kemudian dibagikan kepada jutaan orang yang membutuhkan.

Semua ternak yang akan diqurbankan itu harus ditangani secara higienis dan etis. Dewan Muslim Inggris (MCB) misalnya menyarankan untuk melakukan pembagian daging qurban secara lokal dengan tanpa kontak.

Di Indonesia, yang memiliki kasus virus corona tertinggi di Asia Tenggara, juga telah mengeluarkan pemberitahuan tentang sholat Idul Adha dan penyembelihan hewan qurban. Sholat Id berjamaah dan penyembelihan hewan qurban dibolehkan di daerah yang berisiko rendah penularan Covid-19.

Negara-negara lain juga mengambil tindakan pencegahan khusus. Di Hyderabad, India, seorang mufti mengeluarkan fatwa umat Islam dapat menyumbangkan jumlah uang yang sama kepada orang miskin daripada mengorbankan seekor hewan, jika mereka tidak dapat melakukannya karena pandemi.

Fatwa itu muncul karena beberapa ketakutan akan virus corona menyebar jika orang mengunjungi pasar untuk membeli ternak atau jika orang mengunjungi warga lainnya ketika membagikan daging qurban. Pemerintah Pakistan telah melarang didirikannya pasar daging seadanya di kota-kota dan melarang penyembelihan hewan di ruang terbuka.

"Saya mengimbau warga menghindari mengunjungi pasar ternak, dan memilih pemesanan hewan qurban secara daring tahun ini," kata pejabat kesehatan Pakistan, Zafar Mirza, pada Ahad lalu.

Menteri perencanaan Pakistan yang juga kepala satuan tugas virus corona, Asad Umar, mengatakan dalam sebuah unggahan di Twitter beberapa hari lalu, lebih dari 500 pasar ternak ilegal telah ditutup di seluruh Pakistan. Pekan ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menerbitkan daftar pedoman, termasuk mencalonkan satu rumah tangga di suatu daerah untuk melakukan qurban, yang anggotanya mematuhi jarak fisik selama proses berlangsung.

sumber: republika.co.id