Jokowi dan Purnomo Bicarakan Gibran di Istana, Pengamat: Tidak Etis

BERITA TERKINI - Analis Politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menilai, pemanggilan yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo beberapa waktu silam tidak etis

Penilaian tersebut disampaikan karena pemanggilan tersebut membicarakan perihal Gibran Rakabuming Raka yang bakal mendapat rekomendasi PDI Perjuangan untuk dicalonkan menjadi Wali Kota Solo pada Pilkada 2020.

"Saya sendiri menilai seperti apa yang dilakukan oleh Presiden Jokowi memanggil Pak Achmad Purnomo, Wakil Wali Kota Surakarta, bagi saya pribadi itu saya rasa saya nilai kurang etis," kata Umam dalam diskusi online Politika Research dan Consulting, Minggu (26/7/2020).

Umam melanjutkan, tidak etisnya pemanggilan tersebut bukan hanya dari pembahasan seputar politik praktis. Melainkan dalam kapasitas keduanya, baik Jokowi sebagai presiden dan Purnomo sebagai Wakil Wali Kota Solo. Terlebih, pertemuan keduanya dilakukan di Istana Negara.

"Kenapa kurang etis? Karena beliau memanggil dalam kapasitas kepala pemerintahan yang dipanggil wakil wali kota. Tetapi yang dibicarakan berkaitan dengan politik praktis, khususnya berkaitan dengan konteks putra beliau," ujar Umam.

Diketahui, satu hari sebelum Gibran Rakabuming Raka ditetapkan sebagai Calon Wali Kota Solo Achmad Purnomo mengaku dipanggil Presiden Jokowi di istana.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi memberi pesan khusus kepada Purnomo terkait anak sulung sang presiden yang maju dalam Pilwakot Solo 2020.

Jokowi kemudian juga memberi wejangan khusus kepada Purnomo untuk membantu memberikan saran pada anak sulung Presiden Jokowi untuk memperlancar proses politik yang sedang dijalani Gibran.

"Presiden titip agar saya bisa membantu Mas Gibran untuk memberikan saran dalam rangka membangun Kota Solo agar menjadi lebih baik," katanya, saat dihubungi SuaraJawatengah.id, Sabtu (19/7/2020).

Ia merasa, Presiden Jokowi menitipkan Gibran karena menganggapnya lebih senior di panggung politik Kota Solo. Purnomo sudah menyatakan, dirinya bersedia jika diminta nasehat oleh Gibran.

"Kalau memang diminta nasehat ya saya beri nasehat, kalau tidak ya tidak apa-apa. Dibuat santai saja," ucapnya.

Meski demikian, Purnomo mengaku belum pernah komunikasi dengan Gibran. Terakhir, setelah penetapan Calon Wali Kota Solo di Kota Semarang, Gibran pernah bilang akan langsung bertolak ke rumahnya.

"Namun tidak bisa ketemu karena saat itu saya sedang di luar kota. Saya pas dihubungi sudah sampai Klaten," ujarnya.

sumber: suara.com