UI Terima Dana Riset Rp 9,8 Miliar untuk 11 Penelitian

BERITA TERKINI - Universitas Indonesia (UI) menerima dana Prioritas Riset Nasional (PRN) senilai Rp 9,81 miliar dari Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Dana tersebut akan dipergunakan UI untuk pembiayaan 11 proposal penelitian dalam kurun waktu maksimum lima tahun.

UI bersama dengan 16 perguruan tinggi negeri lainnya yang tersebar di Indonesia menerima pendanaan dengan total Rp 50 miliar. Pengumuman tersebut didasarkan atas Keputusan Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan nomor Kep-36/LPDP/2020.

Proposal yang diajukan UI, antara lain Efektivitas Implantasi Sel Punca Mesenkimal Tali Pusat, Asam Hyaluronat dan atau Somatotrophin pada Osteoarthritis Lutut Grade 1 dan 2 yang diketuai oleh Andri M.T. Lubis dari Fakultas Kedokteran (FKUI); dan Pengembangan Model Kekeringan untuk Pengelolaan Lahan Pangan berbasis Nexus-Spasial yang diketuai oleh Muhammad Dimyati dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA UI).

Rektor UI Ari Kuncoro, mengapresiasi dukungan pemerintah atas riset yang dilakukan di perguruan tinggi. “Diharapkan dukungan ini mampu meningkatkan produktivitas riset dalam negeri dan mengoptimalisasi inovasi dan karya maupun produk anak bangsa,” ujar Ari, Sabtu, 18 Juli 2020.

Wakil Rektor UI Bidang Riset dan Inovasi Abdul Haris menuturkan, pendanaan ini merupakan kesempatan besar bagi peneliti UI untuk berkontribusi terhadap pembangunan Indonesia di masa depan. "Para penerima PRN 2020 diharapkan dapat menghasilkan inovasi tepat guna, bernilai dan berdaya-saing tinggi, serta mengedepankan kemutakhiran atau ultramodern," kata dia.

Sebanyak Rp 243, 5 miliar telah dipersiapkan untuk mendanai 305 judul penelitian selama tahun 2020-2024. Sebelumnya, Kemenristek/BRIN membuka kesempatan pengiriman proposal untuk Program pendanaan Prioritas Riset Nasional 2020 atau PRN 2020. Program ini diselenggarakan dalam rangka mendukung produksi produk nasional yang berkualitas. Dalam PRN 2020 terdapat sejumlah fokus, antara lain pangan, energi, kesehatan, transportasi, produk rekayasa keteknikan, pertahanan dan keamanan, kemaritiman sosial-humaniora, seni dan budaya, serta pendidikan.

Menteri Ristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro mengimbau agar lembaga penerima PRN segera memanfaatkan pendanaan yang diterima dan tetap mengedepankan sinergi dalam menghasilkan produk-produk inovasi berkualitas tinggi.

Dalam acara yang disiarkan di kanal Youtube Kemenristek/BRIN ini, Direktur Utama LPDP Rionald Silaban juga menyampaikan harapan besar bahwa pendanaan PRN 2020 ini mampu menghasilkan produk-produk inovasi yang membangkitkan daya saing industri nasional di era global menuju Indonesia maju.

sumber: tempo.co