Dosa Ghibah dan Hukumnya

BERITA TERKINI - Kata ghibah kini mulai terdengar lazim. Beberapa waktu terakhir bahkan menggunakannya sebagai canda.

"Ghibah tipis tipis," begitu kita menyebut ketika ingin ngobrol atau berbincang dengan sesama. Padahal ternyata Islam memandang ghibah sebagai hal yang sangat buruk. Dosanya bahkan setara dengan dosa besar.

Arti Ghibah
Sebelum berbicara jauh, hijabers perlu tahu dan paham apa arti ghibah. Dikutip dari rumaysho.com, dalam salah satu hadistnya, Rasulullah mendefinisikan tentang ghibah sebagai berikut:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ ». قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ « ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ ». قِيلَ أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِى أَخِى مَا أَقُولُ قَالَ « إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ فَقَدِ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ »

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tahukah engkau apa itu ghibah?” Mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Ia berkata, “Engkau menyebutkan kejelekan saudaramu yang ia tidak suka untuk didengarkan orang lain.” Beliau ditanya, “Bagaimana jika yang disebutkan sesuai kenyataan?” Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika sesuai kenyataan berarti engkau telah mengghibahnya. Jika tidak sesuai, berarti engkau telah memfitnahnya.” (HR. Muslim)

Sedangkan menurut Imam Nawawi, ghibah adalah menyebutkan kejelekan orang lain di saat ia tidak ada saat pembicaraan. (Syarh Shahih Muslim)

Larangan berghibah
Ghibah merupakan hal yang sangat dilarang dalam Islam. Beberapa dalil mengenai larangan berbuat ghibah dalam Al-Qur’an dan hadist, sebagai berikut:

Dalil Al-Qur’an

Allah SWT berfirman yang artinya;
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (Q. S. 49 : 12).

“Dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (Q. S. Al-Hujurat : 12).

Dalil hadist

Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya;
Diriwayatkan oleh Said bin Zaid RA, Rasulullah SAW bersabda yang artinya; “Sesungguhnya riba yang paling bahaya adalah berpanjang kalam (ucapan) dalam membicarakan (keburukan) seorang muslim dengan (cara) yang tidak benar.” (H. R. Abu Daud).

Hadits riwayat Ahmad dari Jabir bin Abdullah; “Kami pernah bersama Nabi tiba-tiba tercium bau busuk yang tidak mengenakan. Kemudian Rasulullah berkata; ‘Tahukah kamu, bau apakah ini? Ini adalah bau orang-orang yang mengghibah kaum mukminin.”

Bahaya ghibah
Menurut Imam Al-Qurthubi dosa ghibah itu sebanding dengan dosa zina, pembunuhan, dan dosa besar lainnya. Sedangkan menurut Hasan Al Bashri, perbuatan bergunjing lebih cepat merusak agama dibandingkan dengan penyakit yang menggerogoti tubuh.  Ghibah sendiri membahayakan baik bagi orang yang dibicarakan, diri sendiri, bahkan masyarakat.

Dengan memahami pengertian, hukum dan bahaya ghibah mungkin setelah ini kita bisa mengurangi kebiasaan 'ghibah tipis tipis," yang tanpa sadar mulai terasa sebagai hal yang wajar dan tak berdosa. Wallahu'alam.

sumber: sahijab.com