Generasi Muda Optimistis Pada Ilmu Pengetahuan dan Budaya

BERITA TERKINI - Komunitas Good News From Indonesia (GNFI) kembali menggelar survei indeks optimisme generasi muda Indonesia 2020. Hasilnya, generasi muda paling optimistis terhadap sektor ilmu pengetahuan dan kebudayaan.

pendiri dan Pemimpin Redaksi GNFI, Akhyari Hananto, menjelaskan angka net index responden terhadap ilmu pengetahuan dan kebudayaan mencapai 68 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan sektor-sektor lain seperti infrastruktur dasar, ekonomi dan kesejahteraan, kehidupan sosial, serta politik dan hukum.

Salah satu aspek yang paling dipandang positif menurut mereka adalah perkembangan pariwisata. "Terutama terkait informasi dan pengenalan tempat-tempat pariwisata yang kini semakin mudah diakses, serta kemajuan ilmu pengetahuan teknologi," ucap Akhyari  dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (26/8).

Selain ilmu pengetahuan dan kebudayaan, Akhyari menjelaskan, dua sektor juga mencatat optimisme yang tinggi, yakni infrastruktur dasar 50 persen, ekonomi dan kesejahteraan 50 persen. "Optimisme ini tampak dari perolehan angka net indeks optimisme ≥50 persen," kata Akhyari.

Sementara sektor kehidupan sosial dipandang biasa saja oleh generasi muda dengan catatan angka net index 38 persen. Akhyari menambahkan, satu-satunya sektor yang mendapat angka net indeks optimisme di bawah 50 persen adalah sektor politik dan hukum.

Survei yang dilaksanakan pada Juli-Agustus 2020 ini bertujuan mengetahui seberapa optimistis generasi muda terhadap masa depan Indonesia pada berbagai sektor kehidupan. Survei mengukur bagaimana dampak pandemi Covid- 19.

"GNFI bersama Datamixr ingin melihat sejauh mana penilaian generasi muda Indonesia terhadap kinerja pemerintah," kata Akhyari.

Akhyari mengatakan masyarakat Indonesia memiliki beberapa ‘DNA’ yang bisa membuat bangsa ini semakin dikenal dan maju untuk bersaing dengan bangsa lain di dunia. Apalagi 10 tahun ke depan, di tengah puncak bonus demografi, generasi muda inilah yang akan memimpin seluruh sektor pembangunan.

"Untuk itu kita perlu tahu bagaimana pandangan mereka dan seberapa besar optimisme mereka terhadap negerinya sendiri,” ungkap Akhyari. (rbk)