Masih Pakai Kalung 'Anticorona', Mentan Jelaskan Kabar 'Lockdown'

BERITA TERKINI - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo masih setia memakai kalung 'antivirus' Corona. Terakhir dilihat detikcom dia menggunakan kalung tersebut saat menghadiri rapat kerja (raker) yang digelar oleh Komisi IV DPR RI, Rabu (26/8).

Padahal berbagai pihak telah mengatakan bahwa kalung eucalyptus yang disebut penangkal Corona itu tidak manjur. Terbukti ada pegawai di Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, serta Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) yang terkonfirmasi positif virus Corona (COVID-19).

Terkait hal itu dia menegaskan tidak ada lockdown di kantornya. Hanya gedung C Kementan saja yang berlokasi di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan yang tutup selama dua hari untuk disemprot disinfektan.

"Ada 2 hari disemprot dan katakanlah 2 hari untuk sementara ada yang ke lantai 2 untuk berkantor, ada juga dilakukan rapat-rapat di tempat lain," kata Syahrul saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Rabu (26/8/2020).

Dia pun menjelaskan kondisi pegawainya saat ini yang positif Corona. Klik halaman selanjutnya.

Syahrul mengatakan dalam satu lantai ada tujuh orang yang terpapar virus Corona. Saat ini dua orang di antaranya sedang mendapat perawatan di rumah sakit (RS).

"Sejumlah sekian belas orang yang kena itu akumulasi dari 5 bulanan dan kebetulan ada 7 yang kena di satu lantai baru pulang dari satu kegiatan dalam satu bus, dalam satu aktivitas. Oleh karena itu yang terpapar di antaranya 2 yang harus dirawat," katanya.
Untuk itu, gedung C Kementan yang berlokasi di kawasan Ragunan, Jakarta Selatan harus tutup selama dua hari untuk disemprot disinfektan. Berbagai kegiatan serta rapat dilakukan di tempat lain.

"Ada 2 hari disemprot dan katakanlah 2 hari untuk sementara ada yang ke lantai 2 untuk berkantor, ada juga dilakukan rapat-rapat di tempat lain," ujarnya.

Syahrul memastikan dan mengecek sendiri proses disinfektan berjalan dengan lancar. Dia pun menganggap berita yang beredar saat ini terkait pegawainya yang terpapar COVID tersebut berlebihan.

"Sebenarnya saya tidak tahu kenapa informasinya langsung dramatisasi luar biasa begitu. Padahal tidak, saya besoknya langsung ke sana dan langsung ngecek berbagai alat pengamanan kebakaran sprinkler, yang memang harus dilakukan dan itu semua jalan dengan cukup baik," tandasnya. (dtk)