Rizal Ramli Kritik Menkeu Soal Resesi, Uang Pulsa PNS Akan Naik

BERITA TERKINI - Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang hari Jumat, 21 Agustus 2020, dimulai dari kritik Rizal Ramli terhadap Menteri Keuangan yang selama ini belum mengakui telah terjadi resesi ekonomi. Selain itu ada juga rencana Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang bakal menaikkan uang pulsa untuk PNS jadi Rp 200 ribu per bulan.

Ada juga soal Arief Yahya yang diangkat menjadi Direktur Utama perusahaan induk ANTV, lalu hal-hal yang akan terjadi bila Indonesia terancam resesi, hingga rencana Erick Thohir dan Retno Marsudi mengecek vaksin Covid-19 di Uni Emirat Arab.

Kelima topik tersebut paling banyak menyedot perhatian pembaca di kanal Bisnis Tempo.co. Berikut selengkapnya lima berita bisnis yang trending tersebut:

1. Rizal Ramli: Kok Menteri Keuangan Kaya Orang Bohong Bilang Belum Resesi

Ekonom senior Rizal Ramli mengkritik cara komunikasi pemerintah dalam menjelaskan kondisi ekonomi terkini di tengah masa pandemi corona. Rizal mengatakan secara teknis, negara telah memasuki resesi, namun pemerintah berupaya menjelaskan hal yang berbeda.

“Saya lihat ada kebiasaan berbohong. Menular rupanya penyakit itu. Menkeu (Menteri Keuangan Sri Mulyani) mengatakan kita belum resesi. Ini kok bisa Menkeu kayak orang bohong bilang belum resesi,” tutur Rizal dalam diskusi virtual dengan RMOL, Jumat, 21 Agustus 2020.

Menurut Rizal, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I yang sebesar 2,97 persen sudah mengalami kontraksi 2,41 persen dibandingkan dengan kuartal IV 2019. Kemudian pada kuartal II, pertumbuhan ekonomi lagi-lagi terkontraksi -5,32 persen atau minus 4,19 persen ketimbang kuartal I 2020.

Sedangkan pemerintah menyebut Indonesia belum mengalami resesi. Hal ini mengacu pada pertumbuhan ekonomi secara year on year yang terjadi pada kuartal I dan II. Pada kuartal I, pertumbuhan masih menorehkan catatan positif.

Simak lebih lengkap tentang Menteri Keuangan di sini.

2. Sri Mulyani Bakal Naikkan Uang Pulsa untuk PNS Jadi Rp 200 Ribu Per Bulan

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) bakal mendapat biaya komunikasi berupa dana pulsa sebesar Rp 200 ribu per orang per bulan. Angka tersebut adalah penyesuaian dari aturan sebelumnya yang membatasi standar biaya pulsa untuk pegawai pelat merah maksimum hanya sebesar Rp 150 ribu per bulan.

"Insya Allah ditetapkan Menteri Keuangan (Sri Mulyani) menjadi sebesar Rp 200 ribu," ujar Askolani kepada Tempo, Jumat, 21 Agustus 2020. Angka tersebut, menurut Askolani adalah standar biaya yang ditetapkan Menteri Keuangan dan berlaku untuk semua Kementerian dan Lembaga. Adapun anggaran tersebut diambil dari pagu masing-masing Kementerian dan Lembaga.

Dihubungi terpisah, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Rahayu Puspasari mengatakan pemberian biaya pulsa, khususnya di lingkungan Kemenkeu, tersebut dilatarbelakangi oleh Sistem Kerja Pegawai Aparatur Sipil Negara Dalam Tatanan Normal Baru dan kebijakan pola kerja pegawai Kementerian Keuangan dalam masa transisi menuju tatanan normal baru.

Simak lebih lengkap tentang Sri Mulyani di sini.

3. Gantikan Erick Thohir, Arief Yahya Jadi Dirut Perusahaan Induk ANTV

Mantan Menteri Pariwisata, Arief Yahya, diangkat menjadi Direktur Utama PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) atau induk perusahaan ANTV milik grup Bakrie. Pengangkatan tersebut diumumkan dalam rapat umum pemegang saham atau RUPS pada 19 Agustus 2020.

“Benar diangkat Dirut MDIA, induk perusahaan ANTV,” kata Arief saat dikonfirmasi Tempo, Jumat, 21 Agustus 2020.

Sebelumnya, posisi Dirut MDIA diduduki oleh Erick Thohir. Erick resmi mengundurkan diri pada Oktober lalu setelah diangkat menjadi Menteri BUMN oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

4. Indonesia Terancam Resesi Akibat Pandemi, Ini yang Akan Terjadi

Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance atau Indef, Tauhid Ahmad mengungkapkan nasib Indonesia bila jatuh ke jurang resesi pada akhir tahun ini. Dia berujar, kondisi tersebut akan memberi dampak pada pendapatan per kapita masyarakat hingga munculnya gelombang pengangguran.

“Secara umum kalau dilihat, resesi akan membuat pendapatan per kapita turun,” tutur Tauhid saat dihubungi Tempo pada Jumat, 21 Agustus 2020.

Bagi pekerja sektor formal, pendapatan bulanan akan melorot karena adanya pengurangan pemasukan dari bonus, lembur dan komisi omzet produksi. Pada masa resesi, kata Tauhid, perusahaan akan mengurangi uang-uang tambahan bagi karyawan untuk melakukan efisiensi sekaligus menjaga stabilitas keuangan.

Sedangkan pekerja di sektor informal seperti UMKM, penurunan pendapatan didorong oleh melemahnya tren transaksi penjualan. Karena itu, para pelaku usaha tidak lagi memperoleh pemasukan rutin atau pendapatannya bersifat tidak pasti.

Simak lebih lengkap tentang resesi di sini.

5. Setelah Cina, Erick Thohir dan Retno Marsudi Cek Vaksin Covid-19 di UEA

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri BUMN Erick Thohir dijadwalkan melanjutkan perjalanan ke Uni Emirat Arab (UEA), Jumat, 21 Agustus 2020, setelah kemarin bertemu dan menandatangani sejumlah kesepakatan di Sanya, Cina.

Hal itu diungkapkan Menlu Retno dalam press conference secara virtual, Kamis. Retno bertandang ke Negeri Tirai Bambu bersama Erick, yang juga merupakan Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN). "Besok pagi (Jumat), Insya Allah kami akan berangkat menuju Abu Dhabi (UEA)," kata Menlu Retno, Kamis.

Seperti lawatan ke Cina, kunjungan ke UEA itu ditujukan untuk membicarakan kesepakatan dan memantau pengembangan vaksin Covid-19. Seperti diketahui, salah satu produsen vaksin China, Sinopharm dan Group 42 (G42) asal UEA tengah melakukan uji klinis fase III vaksin Covid-19.

sumber: tempo.co