Kegiatan yang diisi dengan panen tanaman kacang panjang ini juga dihadiri Ketua Komisi II DPRD Inhil, H AMD Junaidi AN, Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Inhil, Beni Murdani, Camat Tembilahan Hulu, Kaharuddin, Plt Camat Tembilahan, Rudi Fahmi, Lurah Tembilahan Barat, Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Inhil HM Yusuf Said, Sekretaris KTNA, Yulizar dan para pengurus lain, para penyuluh pertanian lapangan, dosen pembimbing dan mahasiswa KKN UNISI Tembilahan, serta para petani setempat.
Kelompok Tani Indah Jaya yang beranggotakan para petani di Parit Hijrah ini ini dipimpin oleh Koheri yang menanam berbagai komoditas pertanian, terutama tanaman timun dan kacang panjang di lahan seluas 3500 M².
Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Inhil HM Yusuf Said menyampaikan terima kasih atas kedatangan Bupati Inhil di lokasi lahan milik Kelompok Tani Indah Jaya ini.
"Kami melalui Kelompok Tani Nelayan Andalan telah membuat Gerakan Tiada Hari Tanpa Menanam, sehingga masyarakat terutama petani dapat termotivasi untuk menggalakan kegiatan menanam di lahan kosong menjadi produktif," ungkapnya.
Disebutkan, seperti Kelompok Tani yang dipimpin pak Koheri dalam 2 hari dari tanaman timur dapat menghasilkan Rp16 juta, langkah ini bisa menjadi inspirasi bagi petani lain untuk menanam tanaman pertanian kegiatan menanam ini.
Memotivasi masyarakat kita untuk dapat memanfaatkan lahan yang tidak termanfaatkan dengan maksimal dengan melakukan penanaman tanaman pertanian yang menghasilkan, seperti timun, kacang panjang dan lainnya.
"Diharapkan, dari kegiatan menanam seperti ini kebutuhan sayur-mayur segar di Inhil cukup dipasok dari dalam sendiri, tidak tergantung pasokan dari luar Inhil," harapnya.
Aktifitas pertanian timun yang dilakukan Kelompok Tani Indah Jaya ini merupakan potensi pertanian yang dapat dikembangkan dan diikuti oleh petani lainnya di Inhil, potensi pertanian seperti ini sangat menjanjikan.
Sedangkan Bupati Inhil, H Muhammad Wardan mengungkapkan, kebanggaannya dapat hadir di tengah petani yang produktif memanfaatkan lahan tidur yang menghasilkan tanaman sayuran.
Ditambahkan, petani dapat berusaha memanfaatkan lahan yang ada di sekitarnya dapat menghasilkan tanaman buah yang potensial sebagai sumber perekonomian petani.
"Ini menjadi solusi para petani di saat merosotnya harga komoditas kelapa dan pinang, dengan memanfaatkan secara maksimal lahan yang ada dengan tanaman pertanian," harap Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Riau ini.
Disebutkan, Pemkab Inhil sangat mendukung agar petani dapat memanfaatkan lahan tidur dikelola secara maksimal untuk melakukan penanaman tanaman pertanian yang produktif, yakni sayur-sayuran dan tanaman jangka pendek lainnya.
"Lahan yang dikelola secara baik dapat menghasilkan hasil yang maksimal," imbuhnya.
Untuk diketahui, aktifitas yang dijalankan Kelompok Tani tersebut pada lahan lebih kurang 3500 M² ini, para petani dalam Kelompok Tani Indah Jaya ini mampu mensupply timun 1 ton per 2 hari sekali dengan siklus masa panen sekitar 12 sampai 16 kali panen setiap musim tanam dengan masa panen sekitar 35 hari.
Dengan pola tanam semi organik, pada luasan tersebut hanya menggunakan pupuk sekitar 65 kilogram, selebihnya menggunakan pupuk organik. Dengan harga jual di pasar sekarang ini Rp8.000 perkilogram, maka Kelompok Tani Indah Jaya dapat menghasilkan Rp8.000.000.***(mar)