Ada Spanduk 01, Halaqqoh Ulama Masih Malu-malu Dibilang Dukung Jokowi

Ada Spanduk 01, Halaqqoh Ulama Masih Malu-malu Dibilang Dukung Jokowi

Berita Terkini - Halaqqoh Ulama dan Pimpinan Pondok Pesantren se-Jawa Barat mengelar pertemuan di Hotel Seruni, Cisarua, Bogor, Jawa Barat.

Pertemuan yang dihadiri 425 peserta ini melaksanakan itifaqul jami. Namun di kesempatan ini, ulama dalam arahannya terlihat masih enggan terang-terangan mendukung pasangan Calon Presiden 01 Joko Widodo-Maruf Amin meski acara dihiasi spanduk pasangan capres 01 itu.

"Deklarasi bagi ulama, saya kira itifaqul jami adalah kesepakatan sensus dan dalam bentuk rekomendasi profesional insya Allah akan disampaikan besok bersilahturahim kepada Beliau (Joko Widodo-Maruf Amin)," kata Ketua Panitia KH Mukri Adji, kepada Wartawan dalam acara yang bertemakan “Menguatkan Peran Ulama-ulama dalam Pembangunan Bangsa” yang berlangsung 27 Februari-1 Maret 2019.

Namun demikian, Ketua MUI Kabupaten Bogor ini enggan terang-terangan saat ditanya terkait arahan dukungan pada paslon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang foto mereka ada di spanduk Halaqoh. 

"Insya Allah istiqoroh yang dilakukan kepada Allah dan itifaqul jami yang paling mahal. Sehingga nanti sendirinya ulama dengan cerdas bersama umat untuk kemudian menetapkan hasil istikharah itu dan umat akan ikut pada ulamanya itu. Ya jelas ulama mendukung membawa visi misi para ulama insya Allah," katnnya.

Sesuai tema, kata Kiai Mukri, pertemuan ini akan membahas peran ulama dalam membangun bangsa. Tujuannya untuk menguatkan persepsi ulama se-Jawa Barat menghadapi dinamika politik dari isu negatif di masyarakat.

"Dihadapi dengan penuh ketabahan, keikhlasan, ketawakalan untuk merespons mengantisipasi yang sudah didiskusinya seperti isu negatif insya allah isu negatif itu tidak melebar. Menjadi maslahah bagi umat Islam khususnya, dan masyarakat di Jawa Barat," katanya. 

Mukri mengungkapkan soal hal yang paling dikhawatirkan pimpinan pesantren. Politik saat ini dianggap dapat  memecah-belah dan mengadu domba terhadap silahturahim komunikasi antara umat. Untuk mengantisipasi hal itu terjadi, para ulama para kiai dan ajengan di Jawa Barat ini sudah sepakat menyatakan ikut berupaya mengklarifikasi melakukan tabayun.

"Insya Allah terhadap kasus apa pun dengan terang benderang. Menjadi pencerahan umat di berbagai lapisan dari mulai tingkat provinsi sampai tingkat RT," katanya.

Di akhir acara, para peserta yang ikut foto saling berteriak bersahutan. "Jokowi-Maruf", "Amin," teriakan peserta sebagai yel-yel usai pertemuan. 

Pertemuan ini hadiri Bupati Bogor, Ade Yasin, Kapolres Bogor Andy Moch Dicky. Namun Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang awalnya diagendakan bakal menyampaikan orasi berjudul "Hoax dan Kebebasan Ekspresi dalam Perspektif hukum" berhalangan hadir. Tito digantikan Wakabaintelkam Mabes Polri Irjen Pol Suntana. [viva]