Jika Gerindra Gabung, Jokowi tak Butuh PAN dan Demokrat

Jika Gerindra Gabung, Jokowi tak Butuh PAN dan Demokrat
BERITA TERKINI - Pengamat politik Karyono Wibowo menilai pemerintahan Jokowi – Ma’ruf Amin bakal banyak menerima efek positif jika Gerindra gabung dalam barisan koalisi pendukung pasangan pemenang Pilpres 2019 itu.

Terutama, berkaitan dengan peran Fraksi Gerindra di DPR, yang bisa ikut mengawal kebijakan pemerintah Jokowi – Ma’ruf.

"Sebenarnya kalau dari kalkulasi politik yang riil, juga dilihat dari kepentingan perspektif politik yang efektif, seandainya Gerindra gabung, itu efisien. Lebih efektif," kata Karyono, Kamis (25/7).

Menurut Karyono, Gerindra memiliki suara besar di parlemen. Di Pileg 2019, Gerindra mendapatkan sekitar 12 persen total suara sah nasional.

Jika Gerindra bergabung, koalisi partai pemerintahan semakin kuat di parlemen. Diperkirakan suara partai koalisi pemerintah Jokowi di parlemen mencapai 72 persen lebih.

"Kalau mengambil Gerindra, kekuatan partai politik pemerintah di parlemen besar sekali. Lebih dari 72 persen. Itu besar sekali, ya," ucap dia.

Menurut Karyono, jika Gerindra gabung, maka akan menutup peluang partai – partai lain ke barisan pendukung Jokowi. Yakni PAN dan Demokrat yang arahnya juga ingin masuk barisan partai koalisi pendukung Jokowi.

"Nah, nanti yang sisanya di luar. Misal Demokrat, PAN. PKS sudah pasti. Jadi, seandainya Gerindra masuk itu efektif dan efisien," pungkas dia. [jn]