Hal itu disampaikan Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Sumatera Utara (SUmut) merespons unjuk rasa di DPRD Sumut, Selasa (24/9) yang berujung rusuh.
"Kami sayangkan aksi perusakan mobil polisi dan berbagai fasilitas oleh peserta aksi, itu fatal dan sangat tidak perlu. Unjuk rasa dengan baik saja. Jaga ketertiban, kita hanya ingin menyampaikan aspirasi rakyat" jelas Ketua Umum Badko HMI Sumut, M. Alwi Hasbi Silalahi dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Kamis (26/9).
Selain itu, Hasbi juga menyayangkan aksi pemukulan mahasiswa yang sudah ditangkap oleh oknum kepolisian.
"Banyak juga itu beredar mahasiswa-mahasiswa yang dipukul, padahal mereka sudah tidak berdaya. Itu juga harus jadi perhatian khusus, bahkan ada yang dipukul dengan pentungan, ini tidak bisa dibiarkan," tegasnya.
Berkenaan dengan adanya mahasiswa yang diamanankan pihak kepolisian, Hasbi meminta kepada kepolisian, khususnya Kapolda Sumatera Utara untuk melepaskan rekan mereka yang ditahan.
Kita tentu meminta kepada Kapolda agar mahasiswa yang ditangkap untuk dilepaskan. Mereka hanya generasi bangsa yang ingin menyampaikan aspirasi, bukan sengaja rusuh," tandasnya. (Rmol)
