Saksi Mata: Perusuh Papua Banyak Pakai Seragam Sekolah tapi Brewokan

Saksi Mata: Perusuh Papua Banyak Pakai Seragam Sekolah tapi Brewokan
BERITA TERKINI -  Pemerintah Papua sudah menyatakan bahwa pelaku kerusuhan di Wamena, Senin (23/9), bukan penduduk asli Wamena. Para perusuh adalah gerombolan dari luar Kota Wamena.

Pelaku kerusuhan bukan orang asli Wamena karena banyak di antara mereka menggunakan seragam sekolah namun tidak muat. Dari wajahnya juga rata-rata dewasa serta sebagian berjenggot dan brewok.

“Masa anak sekolah berjenggot,” ungkap Fuad, lelaki asal Pasuruan yang mengaku sudah hampir 20 tahun di Wamena dan akan kembali lagi setelah mengantar anak dan istri pulang ke kampung.

“Kami menduga pelaku kerusuhan bukan warga asli Wamena melainkan dari wilayah di sekitarnya dan itu juga diungkapkan pengungsi yang diselamatkan tetangga mereka dengan menyembunyikannya di dalam rumah,” kata Fuad, pengungsi di penampungan yang berada di mesjid Al Aqso Sentani, Rabu (2/10), dilansir Antara.

Fuad yang berprofesi sebagai tukang ojek mengaku dirinya selamat dari kerusuhan itu karena diminta sembunyi di dalam rumah tetangga yang merupakan warga asli Wamena.

Setelah perusuh membakar kawasan itu dan pergi, kemudian dirinya beserta istri dan anak dibawa dan disembunyikan di dalam rumah tetangga hingga aparat keamanan datang.

Hal senada juga di ungkapkan Samsuri yang juga diselamatkan warga asli Wamena. Samsuri beserta anak dan istri yang sedang hamil selamat.

“Tanpa bantuan tetangga, kami tidak tahu lagi nasib karena rumah kost juga dibakar perusuh,” kata Samsuri yang mengaku ingin pulang ke kampung untuk menenangkan fikiran.

Ismail yang berprofesi sebagai tukang pijat mengaku dirinya bersama 300 pengungsi selamat karena diamankan warga asli Wamena di dalam gereja Baptis di Pikey.

Warga yang menyelamatkan mereka mengaku para pelaku bukan warga asli Wamena. Ismail yang mengaku hanya memiliki pakaian di badan karena rumah kos beserta isinya di kawasan Homhom habis dibakar.

Dari penuturan warga yang mengamankan kami terungkap para pelaku berasal dari berbagai wilayah yang berada di luar Wamena, kata Ismail, seraya menyebutkan beberapa kota di kawasan pegunungan tengah. [ns]