Curhat Mahasiswi WNI di China Soal Virus Corona: Seperti Film Resident Evil

BERITA TERKINI - Verysta, mahasiswi asal Indonesia di China menulis curhatan terkait kondisinya di tengah kasus virus corona. Ia menceritakan bahwa persediaan bahan makanan menipis dan jalanan sangat sepi.

Mahasiswi yang menempuh pendidikan di Wuxi Institute of Technology (WXIT) ini menyebut kondisi di China mirip seperti film Resident Evil.

Ia pun ingin segera pulang ke Indonesia namun menemui kendala. Curhatan ini disampaikan Verysta dalam unggahan di Twitter.

"China sudah macam di film resident evil astaga huhuhu. Sampai yang cuma flu biasa dijauhin takut dikira virus corona dong," tulis Verysta dalam akun Twitter @verynotbery pada Senin (27/1/2020).

Verysta tinggal Provinsi Jiangsu, sebelah timur kota Wuhan, provinsi Hubei. Jaraknya cukup jauh dari daerah Wuhan, pusat virus corona pertama kali terdeteksi.

Namun pemerintah China telah melakukan penutupan sarana transportasi untuk mencegah penyebaran virus corona.

Ia menceritakan bahwa supermarket besar tiba-tiba kosong tidak ada stok makanan maupun masker. Akibatnya, Verysta hanya makan mie instan setiap hari.

Kondisi ini membuatnya ingin segera pulang ke Indonesia.

"Pengen pulang. Kujual albumku semua buat beli tiket pulang huhuhu aku takut sekali. Makan gak bisa, stock bahan makan kosong, kantin tutup, cuma makan pake bahan sisa kemaren mau nangis," ungkapnya.

Verysta juga sempat berbelanja ke swalayan namun ternyata persediaan bahan makanan seperti telur, beras dan sayuran telah banyak yang habis. Hanya tersisa buah.

Dalam video yang diunggahnya, tampak orang-orang yang membeli di swalayan memakai masker. Mereka rela antri berjam-jam demi mendapatkan bahan makanan.

Wanita asal Surakarta, Jawa Tengah ini juga terkendala saat akan memesan tiket pulang. Ia tidak diperbolehkan memakai ATM untuk booking tiket.

Meskipun kondisi di China tengah dikepung dengan wabah virus corona, namun Verysta dan mahasiswa Indonesia lainnya diurus dengan baik.

"Btw aku kuliah di WXIT, banyak universitas yang sudah memberlakukan kebijakan yang menurut kita sudah baik. Mereka mengijinkan mahasiswa pulang dengan waktu limit tanggal 30 (Januari) sebelum bandara ditutup dan akan ada isolasi 1 negara full," ungkap Verysta.

Pihak kampusnya melakukan cek kesehatan setiap hari dan melakukan upaya pencegahan dengan baik.

"Jadi ngak ada yang ditindas di sini, kami diurus dengan baik pakai banget sih untuk jumlah orang yang banyak. Disini ada hampir 300orang mahasiswa Indo dikampusku jadi ya.. kami walau takut tapi tetep santuy. Jangan ribut kayak di Indo gengs disini aman kok," ujarnya.

Sumber: Suara.com