Dari Penjuru Dunia, Miliarder Berkumpul Suarakan Keprihatinan Wabah Virus Corona Lewat Cara Ini

BERITA TERKINI - Wabah virus corona telah mengetuk hati para dermawan dari kalangan miliarder dunia. Mereka bersama-sama menyampaikan rasa berduka dan keprihatinannya. Mereka pun memberikan sumbangan kepada pihak-pihak terkait untuk membantu memerangi virus mematikan ini.

Miliarder Perancis Bernard Arnault dan miliarder Prancis Francois Pinault, pemilik mereka terkenal LVMH yang bergerak dalam bidang fashion menyumbang 2,3 juta dolar dan 1 juta dolar.

Pinalult dalam jurnal mode WWD, menyampaikan, "Pikiran kami bersama para pasien yang terdampak oleh wabah coronavirus novel. Oleh karena itu kami memutuskan untuk menyumbangkan dana sebagai kontribusi langsung untuk membantu."

Raksasa teknologi China Baidu, Tencent, Huawei, dan ByteDance, milik miliarder Robin Li, Ma Huateng, Ren Zhengfei, dan Zhang Yiming, berpartisipasi dalam memerangi virus ini, mengutip Forbes, Kamis (30/1).

Huawei juga memberikan  bantuan dengan mendukung pembangunan Rumah Sakit Huoshenshan, sebuah rumah sakit darurat baru yang sedang dibangun di Wuhan saat ini. Walau tidak disebutkan berapa jumlahnya, tetapi ada pihak yang mengatakan itu besar bahkan sangat sekali.

Baidu, Tencent, dan ByteDance, perusahaan di belakang TikTok, menyumbang sebesar 115 juta dolar (800 juta yuan) untuk meneliti perawatan baru dan membantu pihak berwenang di daerah yang paling terkena dampak.

Miliarder China Ding Shizhong, pemilik merek pakaian olahraga Anta Sports, menyumbang 1,4 juta dolar kepada Federasi Amal Cina, yang membantu mengirimkan pasokan ke petugas kesehatan di provinsi Hubei.

Perusahaan multinasional Amerika dan Eropa; Microsoft, Dell, L`Oreal, dan Cargill, beramai-ramai menyumbangkan 1,4 juta dolar kepada Palang Merah China dan pihak berwenang di provinsi Hubei.

Orang terkaya China, Jack MA, menyumbangkan 14 juta dolar melalui yayasannya untuk membantu mengembangkan vaksin untuk virus Corona, melansir New York Times.

Sementara para pendiri Alibaba membagikan 5,8 juta dolar kepada dua organisasi penelitian pemerintah China dengan sisa dana untuk mendukung upaya pencegahan dan pengobatan.
Perusahaan farmasi Johnson & Johnson, juga mengatakan dukungannya membantu menemukan vaksin untuk mengatasi virus corona ini.

"Kami memiliki puluhan ilmuwan yang bekerja pada hal ini sehingga kami cukup yakin kita bisa mendapatkan sesuatu yang dibuat yang akan bekerja dan tetap aktif untuk jangka panjang," kata Paul Stoffels, Chief Scientific Officer perusahaan, mengutip CNN Business.

Miliarder Bill Gates melalui yayasan Bill and Melinda Gates Foundation memberikan sumbangan 10 juta dolar atau berkisar Rp 136 miliar untuk mengatasi wabah tersebut.

Business Insider, Kamis (30/1) menyebut dari total tersebut, yayasan memberikan 5 juta dolar untuk membantu mengatasi virus Corona di Tiongkok. Sedangkan 5 juta dolar lainnya disalurkan ke African Centres for Disease Control and Prevention untuk pengendalian dan kesiapan krisis di Afrika.

“Uang itu akan dialokasikan untuk dana darurat dan dukungan teknis terkait membantu para responden garis depan di Tiongkok dan Afrika, sehingga bisa mempercepat upaya mereka menahan penyebaran global 2019-nCoV (virus Corona Wuhan)," jelas yayasan Bill Gates tersebut dalam keterangan resminya.

CEO Apple, Tim Cook, juga sangat terketuk dan berjanji perusahaannya akan menyumbang untuk membantu masyarakat yang terkena dampak virus corona di China.

Melalui akun Twitter resminya, Tim Cook menuliskan, "Apple akan menyumbang untuk kelompok-kelompok di lapangan guna membantu semua yang terkena dampak (virus corona)."

Tim Cook tidak menyebutkan jumlah dana yang akan disalurkannya. Sebagai gambaran, Apple pernah menyumbangkan 1 juta dolar (sekitar Rp 1,37 miliar) untuk setiap bencana, temasuk korban badai di Amerika Serikat dan tsunami di Indonesia.

Komisi Kesehatan Nasional China mengonfirmasi angka kematian akibat wabah Wuhan per Kamis (30/1) telah mencapai 170 orang, dan yang positif terjangkir melebihi angka 7.700.

Hingga kini, virus itu telah menyebar ke beberapa negara lainnya, hingga ke AS.

Sumber: rmol.id