Tak ada yang tahu pasti mengenai kondisi kesehatan Kim Jong Un karena pemerintah terkesan menutupi informasi tersebut. Melansir Business Insider, sebelumnya, pada tahun 2015, Kim Jong Un pernah menghilang selama hampir lima pekan yang memicu desas desus ia mengidap asam urat, mabuk berat, atau digulingkan dalam kudeta. Tak lama setelahnya, stasiun televisi Korea Utara memperlihatkan Kim berjalan dengan tongkat dan mengumumkan bahwa pemimpinnya merasa kurang sehat.
Pengamat Korea Utara mengatakan salah satu risiko terbesar Kim adalah kesehatannya yang buruk, terutama masalah jantung karena mengidap obesitas. Anna Fifield dari The Washington Post pernah menuliskan soal kondisi kesehatan Kim Jong Un dalam bukunya The Great Successor, berdasarkan pengamatan dokter Korea Selatan saat Kim menghadiri KTT dengan presiden Korea Selatan dan Amerika Serikat beberapa tahun lalu.
Pertama, dokter mengklasifikasinya sebagai pengidap obesitas. Hal ini mempengarui cara dia berjalan. Dokter juga berspekulasi bahwa Kim memiliki masalah tidur dan mengorok dengan keras. Pada rekaman video tersebut juga terlihat Kim Jong Un tidak bisa bernapas normal, entah karena merasa gugup atau memiliki masalah paru akibat jarang berolahraga.
"Secara umum, obesitas, kebiasaan merokok, akan mengurangi masa hidup seseorang 10 sampai 20 tahun," kata Professor Huh Yun-Seok dari Inha University Hospital. Ia juga mengatakan bahwa Kim Jong Un bisa saja telah mengidap diabetes sejak lama.
Saat ini, dengan semua informasi mengenai Kim Jong Un lebih sedikit dan lebih tertutup yang tertutup, banyak orang mulai dari pejabat keamanan nasional dan analis Korea Utara sekarang sedang berusaha mencari cara untuk mengetahui situasi sebenarnya.[dtk]
