BERITA TERKINI - Seorang pasien asal Bukittinggi, Sumatera Barat, meninggal di Rumah Sakit Dokter Muhammad Djamil Padang. Pasien itu dikonfirmasi positif terinfeksi COVID-19 dan sedang dalam kondisi hamil 8 bulan.
Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias mengkonfirmasi kabar tersebut. Ia mengatakan, pasien tersebut awalnya bukanlah pasien COVID-19. Ia masuk ke Rumah Sakit Yarsi Bukittinggi pada Senin (6/4/2020), dengan gejala kejang-kejang.
"Jadi awalnya kejang-kejang. Kondisi hamil dan dirawat di (Rumah Sakit) Yarsi. Karena kondisinya yang menurun, petugas medis rumah sakit merujuknya ke Rumah Sakit M.Djamil Padang," kata Ramlan dalam Jumpa Pers Online bersama IJTI (Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia) Sumatera Barat, Rabu (8/4/2020) malam.
Petugas di rumah sakit yang curiga dengan kondisi sang pasien, melakukan uji Swab dan hasilnya positif COVID-19.
Ramlan sendiri mengaku baru mendapatkan informasi dari Laboratorium Universitas Andalas bahwa satu orang warganya, wanita yang dalam kondisi hamil 8 bulan tersebut meninggal terpapar COVID-19, setelah jenazahnya dimakamkan Rabu (8/4) sore.
"Saya baru tahu sore ini, dan kami masih melakukan tracking riwayat dan kontak yang bersangkutan dengan lingkungannya," kata Ramlan.
Tracking dilakukan terhadap orang-orang yang terlibat kontak dengannya. Antara lain, perawatnya di rumah sakit Yarsi, yang mengantar pasien ke Padang, hingga pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan jenazah hingga pemakaman oleh keluarga di daerah Kabupaten Agam.
"Saat ini ada 12 orang petugas di (Rumah Sakit) Yarsi yang dikarantina karena kontak dengan pasien. Selain itu juga ada 9 orang warga yang membantu membawa ke rumah sakit sudah dilakukan isolasi mandiri,"kata Ramlan. (*)
Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias mengkonfirmasi kabar tersebut. Ia mengatakan, pasien tersebut awalnya bukanlah pasien COVID-19. Ia masuk ke Rumah Sakit Yarsi Bukittinggi pada Senin (6/4/2020), dengan gejala kejang-kejang.
"Jadi awalnya kejang-kejang. Kondisi hamil dan dirawat di (Rumah Sakit) Yarsi. Karena kondisinya yang menurun, petugas medis rumah sakit merujuknya ke Rumah Sakit M.Djamil Padang," kata Ramlan dalam Jumpa Pers Online bersama IJTI (Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia) Sumatera Barat, Rabu (8/4/2020) malam.
Petugas di rumah sakit yang curiga dengan kondisi sang pasien, melakukan uji Swab dan hasilnya positif COVID-19.
Ramlan sendiri mengaku baru mendapatkan informasi dari Laboratorium Universitas Andalas bahwa satu orang warganya, wanita yang dalam kondisi hamil 8 bulan tersebut meninggal terpapar COVID-19, setelah jenazahnya dimakamkan Rabu (8/4) sore.
"Saya baru tahu sore ini, dan kami masih melakukan tracking riwayat dan kontak yang bersangkutan dengan lingkungannya," kata Ramlan.
Tracking dilakukan terhadap orang-orang yang terlibat kontak dengannya. Antara lain, perawatnya di rumah sakit Yarsi, yang mengantar pasien ke Padang, hingga pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan jenazah hingga pemakaman oleh keluarga di daerah Kabupaten Agam.
"Saat ini ada 12 orang petugas di (Rumah Sakit) Yarsi yang dikarantina karena kontak dengan pasien. Selain itu juga ada 9 orang warga yang membantu membawa ke rumah sakit sudah dilakukan isolasi mandiri,"kata Ramlan. (*)