Ada Potensi Kekeringan, RI Diprediksi Impor Beras 2 Juta Ton Tahun Ini

Seorang pekerja beristirahat di atas tumpukan karung beras saat dilakukan bongkar muat beras impor dari Vietnan dari kapal Hai Phong 08 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 11 November 2015. Tempo/Tony Hartawan

BERITA TERKINI – Pemerintah diprediksi akan impor beras pada tahun ini hingga 2 juta ton. Salah satu faktor yang mendorong pemerintah melakukan impor beras yaitu adanya musim kemarau panjang pada tahun ini. Hal itu disampaikan oleh Pengamat pertanian sekaligus Guru Besar Ilmu Ekonomi Pertanian Universitas Lampung, Bustanul Arifin.

Ia juga memperkirakan produksi beras di dalam negeri hanya mampu memenuhi sekitar 95-97 persen kebutuhan, maka perlu impor sekitar 2 juta ton untuk menutup defisit tersebut.

“Saya kira 2020 akan ada impor lagi antara 1,5 juta ton – 2 juta ton, kalau tidak jangan main-main di situ,” katanya melalui diskusi virtual, Kamis (14/5). Sebagaimana dikutip dari kumparan (14/05/2020).

Adapun berdasarkan paparannya titik kritis pasokan beras akan terjadi pada bulan Oktober-November hingga Januari 2021. Salah satu tantangan yang akan dihadapi yaitu negara-negara produsen beras yang kini juga tengah fokus untuk memenuhi kebutuhan warganya masing-masing.

“Itupun kalau COVID-19-nya selesai Agustus 2020. Produksi beras itu turun 7,7 persen dari 2018-2019, kemungkinan 2020 turun lagi,” imbuhnya.

Selain itu, dari sisi harga beras medium di tingkat pedagang diprediksi mengalami kenaikan sekitar 1,73 persen pada April 2020 menjadi Rp 11.750 per kilogram (kg) dibanding periode sama pada tahun sebelumnya.

“Impor beras dapat dilakukan 1,5-2 juta ton untuk mengisi stok dan Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Kontrak impor perlu dilakukan, beras masuk secara bertahap,” jelasnya.[Aks]