BERITA TERKINI – Pengamat politik Rocky Gerung mengomentari isu kelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di tengah pandemi Virus Corona.
Menurutnya, kondisi tersebut terjadi lantaran tidak ada menteri ataupun tokoh pemerintah yang mampu menyakinkan masyarakat akibat minimnya data penanganan Virus Corona yang dipunyai pemerintah dan dibuka ke publik.
Rocky Gerung ibaratkan pemerintah saat ini seperti orang buta data Virus Corona yang membuat masyarakat meragukan wacana pemerintah yang ingin memberikan kelonggaran PSBB.
Kata Rocky Gerung, pemerintah saja tidak mempunyai data yang jelas bagaimana bisa menyakinkan masyarakat. Pantas saja, mesin masih meragukan informasi terkait Corona yang disampaikan pemerintah.
“Kenapa terjadi kekacauan itu? Karena sumber yang dijadikan referensi untuk membuat analisis, untuk mengucapkan public relation tetap tidak ada,” ujar Rocky Gerung dalam tayangan Youtube pribadi Rocky Gerung Official, Minggu (10/5/2020).
“Jadi sumber data tentang keadaan covid ini tidak ada, satu pun menteri tidak ada,” tegasnya.
“Setiap kita bertanya, ‘Siapa sih yang bisa terangkan keadaan sebetulnya, curvanya bagaimana sebetulnya’ sehingga orang percaya oke kalau begitu relaksasi,” lanjut Rocky Gerung.
Selanjutnya, Rocky mempertanyakan kejelasan kurva Corona yang menjadi acuan pemerintah.
“Kalau kurvanya jelas, orang bisa buat prediksi, oke bulan Juni perusahaan-perusahaan mulai diaktifkan lagi,” imbuhnya.
“Jadi Istana marah sendiri karena datanya enggak ada.” Tegasnya
Di samping itu, menurut penilaian Rocky Gerung, pemerintah kehilangan arah sehingga membuat kebijakan yang terkesan tidak kompak.
“Dalam kegelapan data pasti enggak ada pegangan, oleh karena itu semua orang menganggap menteri ini punya kebijakan sendiri, menteri yang sana juga lain,” terangnya.
“Padahal seharusnya itu satu pintu, hanya boleh keluar dari kepala dan ucapan Doni Monardo (Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19), kan dia yang tahu sebetulnya. Tapi suplay data ke dia juga macam-macam,” tandasnya.[Brz]