Sering Diserang Donald Trump, China Ternyata Kerja Sama dengan AS Buat Vaksin Corona

BERITA TERKINI - Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Qian, menyampaikan bahwa saat ini tiga vaksin untuk virus corona (Covid-19) tengah memasuki tahapan uji klinis. Salah satunya telah mulai uji klinis fase kedua, yakni vaksin vektor adenovirus. Vaksin vektor adenovirus itu dikembangkan oleh tim akademisi Chen Wei.

“Pada awal pandemi Covid-19, China sudah menempatkan pengembangan vaksin sebagai salah satu tugas utama, dan menetapkan lima rute teknis (vaksin tidak aktif, vaksin asam nukleat, vaksin protein rekombinan, vaksin vektor adenovirus, dan vaksin menggunakan virus influenza yang dilemahkan sebagai vektor),” ujar Dubes Xiao Qian dalam konferensi pers Kedubes China yang digelar secara virtual di Jakarta, Selasa (5/5/2020).

Tiga dari lima rute teknis vaksin tersebut telah memasuki tahap uji klinis dan rute lainnya pun dipercepat. “Pengembangan vaksin merupakan proyek sistematis. China sedang bekerja sama dengan Amerika Serikat, Jerman, Inggris, dan negara-negara lain. Semoga penelitian dan pengembangan vaksin berhasil,” ucap Dubes Xiao.

Dia mengatakan faktor keamanan tetap menjadi prioritas meski tugas pengembangan vaksin begitu mendesak, mengingat vaksin adalah produk khusus yang digunakan oleh mereka yang sehat. Dia juga menyampaikan bahwa China akan terus mengikuti hukum terkait dan secara ilmiah untuk standar memajukan pengembangan vaksin corona sesuai persyaratan teknis.

Negeri tirai bambu itu pun membuka kerja sama dengan negara-negara lain dalam penelitian dan pengembangan vaksin. Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa G20, Presiden Xi Jinping menyatakan China bersedia mengembangkan obat-obatan dan vaksin bersama negara lain.

Sementara itu, pada KTT Luar Biasa ASEAN Plus Three Melawan Covid-19, Perdana Menteri Li Keqiang mengimbau agar negara-negara berbagi data dan informasi penelitian ilmiah, serta aktif dalam bekerja sama untuk pengembangan obat-obatan dan vaksin.

“China bersedia berkomunikasi dengan Indonesia dalam mengembangkan vaksin bersama,” kata dia.

Presiden AS Donald Trump belakangan ini terlihat semakin kritis terhadap peran China dalam pandemi Covid-19 yang telah menginfeksi 3,5 juta orang dan menewaskan lebih dari 250.000 penduduk di seluruh dunia.

Politikus Partai Demokrat itu berkeras bahwa Beijing secara rahasia menyembunyikan informasi penting tentang wabah itu dan menuntut agar China bertanggung jawab. Beberapa media menyebutkan, Trump telah menugaskan mata-mata AS untuk mencari tahu lebih lanjut tentang asal-usul virus itu.

Pada awalnya, muncul dugaan virus corona berasal dari pasar di Wuhan yang menjual hewan-hewan eksotis seperti kelelawar dan trenggiling. Akan tetapi, sekarang Covid-19 diperkirakan berasal dari laboratorium virologi yang berada di dekat pasar itu. (*)