Nipah dan Kearifan Lokal Masyarakat Pesisir

Berita Terkini, SUMATERA - Dengan Bentang Luas Pantai Sumatera Utara sepanjang 1300 Km Sebahagian Ditumbuhi Tanaman Laut diantaranya Bakau , Pandan Laut dan Nipah. Dalam Bahasa Ilmiahnya Nypa fruticans Wurmb merupakan tumbuhan dengan jenis palem (palma) yang tumbuh di lingkungan hutan bakau atau daerah pasang-surut di dekat tepi laut. 

Tumbuhan nipah mempunyai batang terendam di bawah lapisan lumpur yang menjalar di bawah tanah dengan tebal batang kira-kira 60 cm.Tumbuhan ini merupakan satu-satunya jenis palma dari wilayah disekitaran Hutan Bakau Fosil serbuk sari palma ini diketahui berasal dari sekitar 70 juta tahun yang silam.

Daun nipah dapat tumbuh mencapai 7 meter dan tangkai bunganya dapat mencapai 1 meter. Kulit tanaman nipah ini memiliki tekstur yang sangat keras berwarna hijau dan akan berubah menjadi warna coklat ketika kondisi tanaman nipah tersebut sudah tua.Tumbuhan nipah biasanya tumbuh subur di bagian belakang hutan bakau. 

Selain itu, nipah juga memiliki beragam potensi untuk kebutuhan sehari-hari, seperti bahan bakar, bahan atap rumah, bahan kerajinan, dan produk lainnya, namun potensinya sampai saat ini masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Daun nipah yang masih muda banyak dimanfaatkan secara tradisional untuk kertas rokok. Tangkai daun dan pelepah nipah dapat digunakan sebagai bahan kayu bakar yang baik. Pelepah daun nipah juga mengandung selulosa yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pulp (bubur kertas). 

Lidinya dapat digunakan untuk sapu, bahan anyam-anyaman dan tali. Daun nipah yang telah tua banyak dimanfaatkan secara tradisional untuk membuat atap rumah yang daya tahannya mencapai 3-5 tahun. Daun nipah yang masih muda mirip janur kelapa, dapat dianyam untuk membuat dinding rumah yang disebut kajang. 

Daun nipah juga dapat dianyam untuk membuat tikar, tas, topi dan aneka keranjang anyaman. Di Sumatra, pada masa silam daun nipah yang muda (dinamai pucuk) dijadikan daun rokok—yaitu lembaran pembungkus untuk melinting tembakau—setelah dikelupas kulit arinya yang tipis, dijemur kering, dikelantang untuk memutihkannya dan kemudian dipotong-potong sesuai ukuran rokok. 

Beberapa naskah lama Nusantara juga menggunakan daun nipah sebagai alas tulis, bukannya daun lontar. Tangkai daun dan pelepah nipah dapat digunakan sebagai bahan kayu bakar yang baik.

Nipah menjadi Produk Olahan

Di beberapa wilayah, Nipah sudah dimanfaatkan menjadi produk olahan yang menjadi sajian khas bagi para wisatawan yang berkunjung dan menikmati sajian khas pesisir dimana menjadi minuman air Nira Nipah yang mana cairan manis yang diperoleh dari tandan bunga yang belum mekar.  

Selanjutnya, buah Nipah yang muda, yang disebut Tembatuk, mirip dengan kolang-kaling  juga diberi nama attap chee ("chee" berarti "biji" menurut dialek tertentu) diolah  menjadi tambahan minuman Coktail buah bagi para Wisatawan. 
Sedangkan buah yang sudah tua bisa ditumbuk untuk dijadikan tepung dan arang dan  akar nipah digunakan untuk obat sakit gigi dan sakit kepala.***

Sumber : Melayoe Soematera Timoer