Tidak Didukung OPD Tangguh, Pabrik Sabut 'Gagal' Berdiri di Negeri Penghasil Kelapa Dunia



Berita Terkini, TEMBILAHAN - Sangat disayangkan, sebagai daerah penghasil kelapa dengan turunannya terbesar di Indonesia, bahkan dunia, justru pabrik sabut PT Matras Busabut Gemilang (MBG) berdiri di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).

Padahal, cukup lama Bupati Indragiri Hilir H Muhammad Wardan melakukan 'promosi' bahkan bertemu dan membicarakan peluang investasi di Kabupaten Indragiri Hilir terutama di bidang perkelapaan dengan para investor. 

Bahkan, secara khusus dilakukan ekspos di Kabupaten Indragiri Hilir, bahkan di luar daerah tentang terbukanya peluang investasi di bidang perkelapaan di daerah ini, karena ditunjang sebagai daerah penghasil kelapa terbesar di Indonesia, bahkan di dunia, mungkin.

Sayangnya, keinginan Bupati Wardan untuk mendongkrak nilai jual kelapa di kabupaten yang dipimpinnya ini, dengan hadirnya investor dan berdiri pusat-pusat pengolahan kelapa dan produk turunannya dalam skala besar 'gagal' ditunjang oleh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tidak bisa mendukung secara maksimal nilai baik Bupati tersebut.

Seharusnya, Kepala OPD terkait seperti Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Dinas Perkebunan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Inhil, dapat bekerja maksimal agar investasi yang akan masuk ke Inhil dapat dipertahankan, bukan justru 'lari' ke daerah lain, bak kata pepatah bacinto di awak, kawin di urang.

Ketua Ikatan Petani Kelapa Rakyat (IPKR) Indragiri Hilir Zainuddin Acang SH menyayangkan 'gagal' nya berdiri pabrik sabut di Negeri Hamparan Kelapa Dunia, padahal berdirinya pabriknya dapat memberikan Multiplier Effect terhadap petani kelapa dan daerah penghasil kelapa ini.

"Sangat kita sayangkan, padahal harus kita akui selama ini Bupati Inhil pak H Muhammad Wardan sudah maksimal berjuang untuk memperjuangkan agar nilai jual kelapa dapat terangkat dengan melakukan lobi dan meyakinkan para investor agar dapat menanamkan investasinya di Inhil," ungkap pria yang juga advokat senior di Inhil ini, Selasa (7/12/2021). Kesempatan emas ini akan sulit terulang lagi dalam waktu dekat.

Padahal, tambah Acang- panggilan akrabnya, keberadaan pabrik ini akan menjadi sumber pemasukan dari sisi pendapatan daerah dan dapat diserapnya tenaga kerja yang merupakan anak jati Inhil serta dampak positif lainnya.

"Selain itu, nilai jual kelapa dan produk turunnya berupa sabut kelapa akan terjadi persaingan di tingkat pembeli dan ini tentu saja akan menguntungkan petani. Dengan demikian terjadinya monopoli dalam pembelian kelapa dan produk turunan dapat terbantahkan," ujarnya.

Sekedar informasi, dari beberapa sumber yang ditanyakan tentang enggannya para investor berinvestasi di Inhil, dikarenakan sulitnya birokrasi yang harus mereka lalui saat akan menanamkan investasi di Negeri Seribu Jembatan ini. 

'Gagal' nya berdiri pabrik sabut di Inhil ini tentu saja akan membawa pengaruh tidak kecil terhadap keinginan investor lainnya untuk berusaha di daerah ini. Seharusnya dapat diperjuangkan berdirinya pabrik sabut ini di Inhil dapat membawa dampak signifikan dalam menggaet investor lainnya berinvestasi disini.

Untuk diketahui, pabrik sabut PT Matras Busabut Gemilang (MBG) dibangun di
Jalan Lintas Timur Dusun Berapit Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Siberida, Kabupaten Indragiri Hulu. 

Bupati Indragiri Hilir  Drs HM Wardan MP diundang untuk menghadiri peresmian pabrik PT Matras Busabut Gemilang (MBG) tersebut. Hadir juga Sekretaris Daerah Inhil Drs H Afrizal MP, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Drs H Mukhtar T MH, CEO PT Cahaya Buana Group (CBG) Dr (HC) Simarba Atong Tjia.

Bahkan, dalam sambutan saat peresmian pabrik tersebut, CEO PT CBG Simarba Atong Tjia mengatakan, peresmian pabrik PT MBG ini melambangkan realisasi awal dalam beberapa tahap yang diawali dari himbauan Bapak Bupati HM Wardan dan masyarakat Inhil untuk membangun kampung halaman, dengan memanfaatkan limbah sabut kelapa menjadi sebuah kasur yang bernilai tambah.***