Pilpres Bukan Pancasila Vs Khilafah, tapi Pandawa Lawan Kurawa

Pilpres Bukan Pancasila Vs Khilafah, tapi Pandawa Lawan Kurawa
Berita Terkini -  Pancasila sudah final di negeri ini. Tidak ada lagi ideologi yang tumbuh untuk mengangkangi kesepakatan para pendiri bangsa tersebut, termasuk khilafah.

Begitu tegas Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menanggapi pernyataan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono yang menyebut pilpres sebagai pertarungan antara ideologi Pancasila melawan khilafah. 

Baginya pernyataan mantan ketua umum PKPI itu sebatas gerakan sebuah gerakan kanalisasi untuk mencoba menambah suara bagi pasangan Joko Widodo-Maruf Amin  

“Namun sayang masyarakat udah engak percaya sama omongan Hendropriyono yang menghembuskan isu pertarungan ideologi Pancasila Vs khilafah. Coba kalau ada masyarakat Indonesia berideologi khilafah buktikan. Jangan cuma omong gede aja dong,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (29/3).

Arief justru menilai pertarungan pilpres sebagai perang antara Pandawa melawan Kurawa. Dalam perang ini, Drupadi yang menjadi istri Pandawa diperlakukan tidak adil oleh kurawa. Pakaian Putri Drupada itu dilucuti oleh para Kurawa di Istana dan disaksikan oleh semua pasang mata pejabat kerajaan.

Peristiwa ini bisa diartikan bahwa Indonesia yang kini dipimpin Jokowi sedang ditelanjangi dan dibuka selebar-lebarnya bagi kepentingan asing.

“Ini penindasan terhadap ekonomi dan kehidupan. Masyarakat Indonesia yang harus menanggung beban utang yang makin menumpuk dan pajak yang mencekik leher rakyat serta mahalnya harga harga sembako,” tegasnya.

“Jadi pilpres ini pertarungan antara ideologi keadilan dan kebenaran vs kepentingan asing yang diwakili oleh Joko Widodo-Maruf Amin,” pungkas Arief. [rm]