Sindir Kartu Sakti Jokowi, Fadli Zon: Cara Berpikir Zaman Kuno

Sindir Kartu Sakti Jokowi, Fadli Zon: Cara Berpikir Zaman Kuno

Berita Terkini - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menyoroti tiga kartu sakti jualan petahana Jokowi jika terpilih kembali menjadi Presiden RI periode 2019-2024.

Dalam pandangan Fadli, program kartu sakti Jokowi sangat tidak efektif di sebuah negara berkembang.

"Untuk apa pakai kartu-kartuan banyak lagi. Memang satu orang mau bawa satu lusin kartu. Jadi saya kira cara berpikir memproduksi banyak kartu itu benar-benar cara berpikir yang kurang cerdas lah. Di negara-negara modern itu cukup satu kartu. Karena di Amerika sejak abad lalu itu cuma satu kartu namanya social security number," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/3/2019).

Sehingga, kata Fadli, di Indonesia seharusnya menggunakan satu kartu saja yang dipergunakan untuk semua transaksi.

"Jadi saya kira sudah saatnya, kita jangan berpikir pakai kartu kartu lagi. KIS, KIP, nanti kartu Indonesia bodoh, kartu Indonesia sabar, saya kira itu cara kuno. Menurut saya ini satu hal yang kontradiktif, di satu sisi mengajak maju dengan bicara revolusi 4.0 di sisi lain cara berpikirnya masih di zaman kuda. Orang belum ada mobil gitu," katanya.

Sebagaimana diketahui, Capres nomor 01 kembali merilis kartu sakti dalam masa kampanye di pilpres 2019. Kali ini, mantan Gubernur DKI Jakarta itu merilis tiga kartu baru yakni Kartu Sembako Murah, Kartu Indonesia Pintar Kuliah dan Kartu Indonesia Prakerja.

Adapun KIP kuliah nantinya akan berlaku untuk anak-anak yang berkuliah di dalam dan luar negeri. KIP Kuliah akan berlaku mulai tahun depan. Kartu tersebut adalah kartu lanjutan dari KIP sekolah.

Sementara itu, Kartu Pra Kerja adalah untuk anak-anak yang lulus sekolah akan diberikan pelatihan supaya bisa masuk di dunia kerja. Kata Jokowi, kartu itu bakal memberikan insentif honor para pencari kerja sampai dapat kerja. Kurang lebih enam bulan sampai setahun.

Selanjutnya, Kartu Sembako Murah yang diperuntukan mendiskon harga-harga bahan pokok pada kalangan ibu-ibu. Kartu itu diharapkan dapat memudahkan para ibu rumah tanggan membeli sembako dengan harga terjangkau. [ts]