Soal Apel Kebangsaan Rp 18 M, Mahfud MD: Ini Murah Kalau Bicara Biaya

Soal Apel Kebangsaan Rp 18 M, Mahfud MD: Ini Murah Kalau Bicara Biaya

Berita Terkini - Pakar Hukum dan Tata Negara, Mahfud MD menyebut biaya Rp 18 miliar masih tergolong murah untuk anggaran acara sekelas Apel Kebangsaan yang digelar di Lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang, Minggu (17/3). Sebelumnya, besaran duit ini sempat menuai berbagai reaksi, termasuk kritik karena dinilai kemahalan dan diambil dari APBD.

"Ini murah sebenarnya kalau bicara biaya. Karena kalau bicara iklan di televisi, di koran itu bisa puluhan miliar kalau sampaikan pesan ke seluruh rakyat Indonesia," katanya saat dijumpai selepas acara apel kebangsaan.

Terpenting baginya, selain acara terlaksana dan pesannya bisa tersampaikan, adalah anggaran itu harus bisa dipertanggungjawabkan. "Dari segi efisiensi dan kebenarannya," tambah eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.

Sebelumnya, acara Apel Kebangsaan yang dihelat Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dikritik berbagai pihak. Salah satunya dari Anggota DPRD Jateng Komisi A, Sriyanto Saputro yang mengkritisi dari segi anggaran. Politikus Partai Gerindra itu menilai penggunaan APBD sebesar Rp 18 miliar untuk acara yang ia nilai sebagai seremonial semata, terlalu berlebihan jumlahnya.

Selain itu, Sriyanto turut mempertanyakan urgensi diadakannya acara tersebut. Ia bertanya-tanya apa alasan pemerintah harus sampai membuat hajatan besar macam itu.

Mahfud pun buka suara untuk kritikan tersebut. Katanya, acara ini cukup penting mengingat dalam waktu dekat ada pemilu. Dia berharap, acara ini bisa membuat seluruh warga Indonesia menjaga keutuhan dan kesatuannya saat sebelum dan sesudah coblosan nanti.

"Ini penting dilakukan semua kelompok masyarakat, agar ketika pemilu 17 April kita bersatu. Tidak ada sedikitpun kampanye politik (di apel kebangsaan), tapi kampanye kenegaraan ini tadi yang dilakukan. Mudah-mudahan pesannya sampai ke seluruh rakyat Indonesia," tandasnya.

Apel Kebangsaan bertajuk 'Kita Merah Putih' ini sendiri berlangsung lancar dari awal hingga akhir gelaran acara. Para pengunjung pun nampak antusias dengan suguhan pertunjukkan musik dari sejumlah penampil seperti Slank, Armada, dan lain sebagainya. Termasuk berbagai pertunjukan dari kelompok kesenian lainnya.

Penonton pun masih kusyuk saat orasi kebangsaan disuarakan oleh sejumlah tokoh. Seperti Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, KH. Maimoen Zubair, Prof Mahfud MD, Habib Luthfi, serta Gus Muwafiq.

Acara pun akhirnya ditutup dengan pelepasan burung merpati sebagai simbol perdamaian. Didahului dengan deklarasi kebangsaan dan penyerahan simbol kebangsaan, berupa bendera bergambar Garuda Pancasila kepada berbagai komunitas. [jp]