Video Rocky Gerung Sebut Haji Agus Salim 'Kayak Kambing' Ramai Dibahas

Video Rocky Gerung Sebut Haji Agus Salim 'Kayak Kambing' Ramai Dibahas

Berita Terkini -  Tersebar video Rocky Gerung sebut wajah Haji Agus Salim kayak kambing.

Video itu direkam dalam acara bertajuk 'Berpolitik dengan Akal dan Nalar'  yang diadakan di Gedung AdiTV, Yogyakarta, Jumat (22/2/2019) lalu.

Saat itu Rocky Gerung menceritakan perihal perdebatan politik. Rocky melihat kemampuan perdebatan cerdas hilang dari kebiasaan hidup warga Indonesia sehari-hari.

Ia mencontohkan perdebatan Haji Agus Salim dengan pengkritiknya yang dibalas dengan analogi cerdas.

"...Anda tahu kan Haji Agus Salim wajahnya kayak kambing, ada jenggot di disini", kata Rocky gerung sambil memegang dagunya.

Potongan video tersebut ramai dibahas di media sosial. Netizen menyayangkan pemilihan kalimat Rocky Gerung saat mengungkapkan sosok Haji Agus Salim.

Beberapa komentar pengguna twitter:




Videonya berikut ini,


Kisah Haji Agus Salim bikin malu orang yang ejek dia kambing

Kisah ini diungkap oleh Jef Last, penulis Belanda yang berkenalan dengan Haji Agus Salim ketika Agus Salim menemui tokoh SDAP PJ Troelstra di Belanda pada 1930. Cerita Jef Last ini dimuat dalam buku Seratus Tahun Haji Agus Salim terbitan Sinar Harapan.

Jef Last mengutip cerita Sutan Sjahrir kepadanya. "Kami sekelompok besar pemuda, bersama-sama mendatangi rapat di mana Pak Salim akan berpidato dengan maksud mengacaukan pertemuan itu. Pada waktu itu Pak Salim telah berjanggut kambing yang terkenal itu dan setiap kalimat yang diucapkan Pak Haji disahut oleh kami dengan mengembik yang dilakukan bersama-sama. Setelah ketiga kalinya kami menyahut dengan "me, me, me" (mbek), maka Pak Salim mengangkat tangannya seraya berkata.

"Tunggu sebentar. Bagi saya sungguh suatu hal yang sangat menyenangkan bahwa kambing-kambing pun telah mendatangi ruangan ini untuk mendengarkan pidato saya. Hanya sayang sekali bahwa mereka kurang mengerti bahasa manusia sehingga mereka menyela dengan cara yang kurang pantas. Jadi saya sarankan agar untuk sementara tinggalkan ruangan ini untuk sekadar makan rumput di lapangan. Sesudah pidato saya ini yang ditujukan kepada manusia selesai, mereka akan dipersilakan masuk kembali dan saya akan berpidato dalam bahasa kambing khusus untuk mereka. Karena di dalam agama Islam, bagi kambing pun ada amanatnya dan saya menguasai banyak bahasa."

"Kami tidak tinggalkan ruangan," kata Sjahrir. "Tetapi kami terima dengan muka merah gelak tawa dari hadirin lainnya," imbuhnya. Masih menurut Sjahrir, sesudah peristiwa itu para pemuda masih melawannya. "Tetapi tidak pernah lagi kami mencemoohkannya," ujar Sjahrir dikutip Jef Last. [mdk]