Geger Surat Suara Tercoblos, Gde: Kini Bisa jadi Masyarakat akan Percaya soal Berita 7 Kontainer

Geger Surat Suara Tercoblos, Gde: Kini Bisa jadi Masyarakat akan Percaya soal Berita 7 Kontainer
Berita Terkini - Publik hari ini digegerkan dengan adanya temuan surat suara Pilpres yang telah tercoblos di Selangor, Malaysia, Kamis (11/4/2019).

Direktur Eksekutif Government & Political Studies (GPS), Gde Siriana menilai, insiden tersebut telah meruntuhkan nilai-nilai demokrasi sebelum ujian pada demokrasi Pilpres 17 April digelar.

"Ini jelas mempermalukan diri kita di Luar Negeri dengan praktek-praktek kecurangan oleh pihak-pihwk yqng menjadi pendukung petahana/pemerintah," kata Gde, Jakarta, Kamis (11/4/2019).

Dia mengungkapkan, praktek kecurangan surat suara tercoblos di Malaysia itu sangat mungkin juga terjadi di dalam negeri.

"Masyarakat yang tadinya sempat ragu-ragu dengan berita tujuh kontainer berisi surat suara tercoblos kini bisa jadi mereka akan percaya," ungkap Gde.

Gde juga menilai, cara-cara kecurangan ini sangat kasar, yang akan membuat rakyat akan makin muak dan benci kecurangan-kecurangan penuh kebohongan.

"Jadi, peristiwa ini telah membongkar apa yang selama ini dituduh hoax dan petahana seperti ditelanjangi hingga membuat masyarakat makin jijik dan marah," Gde menjelaskan. 

Temuan surat suara tercoblos sebelumnya dibenarkan Ketua Panwaslu Kuala Lumpur Yazza Azzahra. Yazza mengatakan sudah melaporkan temuan surat suara tercoblos di Selangor ke Bawaslu pusat. 

Surat suara itu dibungkus dalam kantong-kantong plastik berwarna hitam yang diletakkan di ruko di Bangi, Selangor. Dari pengecekan awal, ditemukan juga ada surat suara pileg yang sudah tercoblos.

"Jadi berdasarkan sampel yang kita ambil, terdapat beberapa surat suara yang sudah dicoblos. Semuanya mayoritas mencoblos 01 dan juga ada di pileg untuk NasDem. Ini sudah kami sampaikan ke Bawaslu," kata Yazza saat dihubungi terpisah.

Sedangkan KPU masih menunggu informasi lengkap untuk menindaklanjuti surat suara tercoblos di Selangor, Malaysia. Sementara itu, Bawaslu bakal merekomendasikan ditundanya pemungutan suara atau pencoblosan Pemilu Serentak 2019 di seluruh Malaysia.

"Kita sudah membuat rekomendasi soal kinerja PPLN yang diragukan. Kami akan meminta KPU menghentikan pemungutan suara di seluruh Malaysia," kata anggota Bawaslu Fritz Edward Siregar saat dimintai konfirmasi terpisah.

Fritz menduga panitia pemilihan luar negeri (PPLN) tidak melaksanakan tugas sesuai aturan sehingga muncul temuan surat suara tercoblos di Selangor. Tapi Bawaslu tetap menunggu penetapan KPU terkait temuan surat suara tercoblos.

"Terbukti PPLN tidak melaksanakan tugas dengan benar. Meminta KPU segera melakukan evaluasi kinerja," sambungnya. [ts]