Suami Kabur setelah Resepsi, Wanita Ini Harus Menanggung Utang Acara Pernikahan hingga Rp 1,6 Miliar

Suami Kabur setelah Resepsi, Wanita Ini Harus Menanggung Utang Acara Pernikahan hingga Rp 1,6 Miliar
BERITA TERKINI - Seorang wanita asal Thailand harus menanggung utang mencapai miliaran rupiah setelah menikah.

Da, wanita berusia 30 tahun itu tiba-tiba ditinggal oleh suaminya yang seorang miliarder setelah menggelar pernikahan mewah di sebuah hotel di Thailand,  dikutip TribunWow.com dari scmp.com, Sabtu (5/10/2019).

Diberitakan oleh sebuah media lokal, Da diketahui bertemu dengan suaminya yang telah berusia 50 tahun itu pada bulan Maret 2019.

Pasangan Nat dan Da berpose untuk berfoto selama pesta pernikahan (Facebook/Bangkok Post)
Setelah bertemu pada hari berikutnya, pria bernama Nat itu pun melamar Da.

Nat diketahui mengatakan bahwa dirinya adalah seorang CEO kaya yang memiliki bisnis di Hong Kong.

Sedangkan Da hanya bekerja sebagai seorang presenter yang mengenalkan sebuah produk.

Kemudian pasangan itu mendaftarkan pernikahan mereka satu bulan kemudian pada bulan Mei 2019.

Keduanya memilih sebuah hotel mewah di provinsi Buri Ram, Thailand, sebagai lokasi pernikahannya.

Saat acara pernikahan berlangsung, diketahui hanya 10 teman Nat yang hadir.

Setelah acara pernikahan selesai Nat mengaku harus pergi ke Hong Kong.

Saat pergi, Nat juga menolak untuk membayar tagihan pernikahan.

Selain itu cek berisi uang pembayaran untuk mahar pernikahan turut lenyap bersamaan dengan kepergian Nat.

Ibu Da mengatakan kepada media lokal bahwa total biaya pernikahan mencapai 3,5 juta baht atau sekitar Rp 1,6 miliar.

Sedangkan seorang wedding organizer mengatakan dirinya dipekerjakan dengan bayaran sebesar 300.000 baht atau Rp 139 juta, dikutip dari Bangkok Post.

Dalam sebuah postingan di Facebook, seperti diberitakan Bangkok Post, wedding organizer itu mengatakan bahwa acaranya sangat luar biasa.

"Itu benar-benar acara yang luar biasa," tulis wedding organizer.

"20 anggota tim kami menghabiskan tiga hari tiga malam untuk mengatur pesta," lanjutnya.

Diketahui bahwa keluarga Da hanya bertemu satu kali sebelum acara pernikahan diselenggarakan, yakni pada pemakaman seorang kerabat.

Nat mengaku bekerja sebagai penasihat mantan perdana menteri Thailand Thaksin Shinawatra, dan memberi kesan bahwa dia kaya.

Padahal awalnya saat bertemu dengan Da, Nat mengaku sebagai CEO di Hong Kong.

Sementara itu, Nat juga mengatakan hal yang berbeda kepada pemilik hotel tempat acara pernikahan tersebut diadakan.

Nat mengaku bahwa dia menjalankan charter flight (penerbangan sewaan) antara Thailand dan Hong Kong.

Untuk melunasi seluruh utang pasca pernikahan pihak hotel mengatakan bahwa Da bisa membayar dengan mencicil.

Namun pihak wedding organizer meminta Da untuk segera melunasi tagihan yang belum dibayar.

Saat ini pihak Da dan keluarganya berencana untuk melaporkan Nat ke pihak berwajib serta mengajukan gugatan perceraian.[tn]