Rp 6 Triliun Dana Jiwasraya ‘Dimakan’ Arwana

BERITA TERKINI - Kesalahan mengelola investasi menjadi salah satu penyebab sengkarut masalah PT Asuransi Jiwasraya. Perusahaan pelat merah tersebut ternyata berinvestasi pada saham-saham gorengan.

Pengamat perpajakan Yustinus Prastowo mengungkapkan, ada hal yang paling mengherankan dari portofolio investasi Jiwasraya. BUMN ini berinvestasi pada perusahaan penjual ikan arwana yang tercatat di pasar modal.

Jiwasraya menginvestasikan sebesar Rp 6 triliun ke satu perusahaan yang menerbitkan reksadana, perusahaan itu tercatat di Bursa Efek. Perusahaan ini asetnya cuma Rp 300 miliar, omzetnya Rp 21 miliar.

“Dia itu penangkaran ikan arwana, tapi bisa menerbitkan reksadana Rp 6 triliun dan profil investasi Jiwasraya 90 persen ada di saham dan reksadana yang berisiko tinggi,” katanya.

Jika dilihat dari laporan hasil pemeriksaan BPK 2016 terhadap Jiwasraya, tercatat perusahaan memang berinvestasi pada PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP). Perusahaan ini adalah perusahaan penjualan ikan arwana yang sahamnya saat ini berada di paling dasar yakni Rp 50 alias saham gocap.

Pada 2015 Jiwasraya memiliki 14 reksadana non asuransi sebesar Rp 8,89 triliun. Kepemilikan Jiwasraya dari 14 reksadana itu beragam mulai dari 54,77 persen hingga 100 persen atau memegang seluruhnya.

Total nilai dari 14 reksadana yang dimaksud adalah Rp 9,3 triliun. Itu artinya Jiwasraya memegang paling banyak dari 14 reksadana itu. Komposisi dari 14 reksadana itu sebesar 99,64 persenatau Rp 9,29 triliun saham. Menariknya lagi, dari angka itu sebesar Rp 6,39 triliun ada di saham emiten ikan arwana tersebut alias IIKP.

Dari komposisi pemegang saham IIKP saat itu, ternyata paling besar merupakan instrumen reksadana sebesar 38,89 persen yang terdiri dark reksasana DET I, TFI (X) – TRA Ordinary I, KFT dan MRF III. Keempat reksadana itu dimiliki mayoritas oleh Jiwasraya. [Rifa'i/Indopolitika.com]