Blak-blakan, Mahfud MD Akui Kerja di MK Lebih Asyik Ketimbang Jadi Menteri

BERITA TERKINI - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD blak-blakan mengakui lebih asyik bekerja di Mahkamah Konstitusi (MK) ketimbang di jabatannya kini.

Mantan Ketua MK itu menyebut pekerjaannya kini sebagai menteri sangat mudah dipengaruhi oleh orang lain.

Melalui tayangan 'SpeedTalk' yang diunggah kanal YouTube Talk Show tvOne, Jumat (20/3/2020), Mahfud MD mengungkap kesibukannya sebagai Menko Polhukam.

Mahfud MD menyebut, sebagai Menko Polhukam ia bisa membaca sejumlah laporan hanya dari bagian kesimpulannya saja.

Hal itu dinilainya berbeda dengan pekerjaannya dulu di MK.

"Kalau di kementerian itu dibaca kesimpulannya aja bisa," ucap Mahfud.

"Kan kita sudah tahu pelanggaran pertamanya apa isinya, problemnya tergambar di situ lalu di paragraf terakhir kesimpulannya apa, itu sudah."

Menurut Mahfud, seorang hakim harus membaca semua laporan dari awal hingga akhir.

Hal itu disebabkan karena perbedaan sedikit dalam sebuah kalimat bisa mempengaruhi keputusan akhir yang diambil oleh hakim.

"Kalau hakim enggak bisa begitu, kalau hakim harus dibaca semua," kata Mahfud.

"Siapa satu ada satu frasa yang bisa mengubah seluruh pengertian. Satu frasa aja bisa bisa mengubah, apalagi kalau satu kalimat, apalagi bisa sampai satu paragraf."

Pernyataan Mahfud itu pun langsung ditanggapi oleh Presenter Indy Rahmawati.

Ia bahkan meminta Mahfud memilih antara pekerjaannya dulu di MK, dan posisinya kini sebagai Menko Polhukam.

"Kalau disuruh pilih mau pilih yang mana?," tanya Indy.

Menjawab pertanyaan tersebut, Mahfud bahkan secara terang-terangan mengakui pekerjaan di MK lebih menyenangkan ketimbang di kementerian.

"Oh sama aja, tapi memang yang asyik itu di MK," jawab Mahfud.

Ia menjelaskan, seseorang yang bekerja di MK tak bisa dipengaruhi orang lain dalam mengambil keputusan.

"Karena kita tidak bisa, kalau kita mau enggak bisa dipengaruhi oleh orang lain," ucap Mahfud.

"Independen betul ya pak, kalau mau tapi," sahut Indy.

Berbeda dengan MK, Mahfud menilai pekerjaannya kini sebagai Menko Polhukam menuntut dirinya harus mau dipengaruhi orang lain.

Ia menjelaskan, hal itu dilakukan demi koordinasi dengan presiden dan semua jajaran menteri.

"Iya kalau mau apa enggak. Tapi kalau menteri harus mau dipengaruhi karena prosesnya koordinasi, satu bangunan pemerintahan," kata Mahfud.

"Ya positif agar sinergis, kalau pengaruh negatif dari luar itu di mana-mana ya ada."

Simak video berikut ini menit ke-22.41:


Sumber: tribunnews.com