Cegah Penularan Virus Korona di Penjara, Iran Bebaskan 10 Ribu Napi

BERITA TERKINI - -  Iran baru saja membuat pengumuman mengejutkan. Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei memberikan pengampunan kepada 10 ribu narapidana (napi) dalam rangka Norwus atau tahun baru tradisional Iran. Keputusan itu datang tak lama setelah Iran mengeluarkan 85 ribu napi dari penjara untuk mencegah penularan Covid-19.

Gholamhossein Esmaili, juru bicara lembaga kehakiman Iran, menegaskan bahwa keputusan itu merupakan salah satu bentuk kebaikan yang ingin dilakukan pemerintah menjelang Norwus. Perayaan yang jatuh pada Jumat (20/3) tersebut dianggap sebagai tahun baru bagi masyarakat Iran dan beberapa komunitas Persia di negara tetangga.

”Sebagian napi yang kini sedang dibebaskan sementara tak perlu kembali,” ungkap dia menurut The Guardian.

Pengampunan ribuan napi memang sudah biasa dilakukan pemerintah Iran menjelang hari besar. ”Yang luar biasa, kali ini kami akan memberikan pengampunan kepada napi kasus keamanan negara,” imbuh Esmaili.

Aktivis atau tokoh yang membangkang rezim Khamenei atau Presiden Hassan Rouhani biasanya dipenjara atas dasar keamanan negara. Bahkan, ada beberapa warga asing yang ditangkap sehingga memancing kemarahan publik internasional.

Dua tahanan politik yang paling sering diberitakan adalah Nazanin Zaghari-Ratcliffe dan Kylie Moore-Gilbert. Nazanin ditangkap pada 2016 karena dituding sedang merencanakan pemberontakan. Kylie dituduh sebagai mata-mata.

Namun, persebaran virus korona seperti membawa berkah tersembunyi bagi beberapa tahanan politik. Saat ini sekitar 85 ribu napi di Iran dikeluarkan sementara. Mereka menjadi tahanan kota selama dua pekan karena Covid-19 sudah mulai terdeteksi di beberapa penjara. Nazanin yang juga mempunyai paspor Inggris ikut dikeluarkan.

”Saya lega mendengar kabar tentang Nyonya Zaghari-Ratcliffe. Kami mohon agar pemerintah Iran bisa memenuhi semua kebutuhan medisnya,” ujar Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab seperti dilansir Al Jazeera.

Menurut pengakuan Nazanin, dirinya dipersilakan menginap di rumah orang tuanya. Namun, dia masih diberi alat pelacak di pergelangan kaki. Jika pekerja amal tersebut keluar dari rumah orang tuanya lebih dari radius 300 meter, alarm bakal menyala.

Media belum bisa memastikan apakah Nazanin masuk daftar pengampunan Iran kali ini. Namun, keluarga berharap keajaiban muncul. ”Kami masih belum bisa merasa lega. Isu saat ini bagaimana cara membuatnya (pembebasan, Red) menjadi permanen,” ungkap Richard Ratcliffe, suami Nazanin, kepada BBC.

Nasib Kylie lebih nahas. Tak ada kabar dari akademisi berkewarganegaraan Inggris-Australia itu. Dia juga tak masuk daftar napi yang dibebaskan sementara.

Menurut Javaid Rehman, penyidik khusus PBB, pemerintah Iran mengeklaim bahwa tahanan mereka mencapai 189 ribu jiwa. Laporan itu diserahkan ke Dewan HAM PBB Januari lalu.

Sumber: jawapos.com