Jika Ambles 7,7%, IHSG Bisa Jatuh ke Bawah Level 4.000

BERITA TERKINI - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi turun di bawah level 4.000 jika terus tertekan pada perdagangan hari ini. Tekanan jual tampaknya masih terjadi menyusul sentimen negatif dari penyebaran virus corona (COVID-19).

Hingga pukul 13.51 WIB, Kamis ini (19/3/2020), data BEI mencatat, IHSG terkoreksi 5,41% level 4.096,49 kehilangan 233,98 poin dibandingkan penutupan Rabu kemarin. IHSG bisa keluar dari level 4.000 jika IHSG terkoreksi 7,7% dibandingkan penutupan IHSG kemarin.

Saat ini nilai transaksi di BEI tercatat mencapai Rp 2,88 triliun. Sebanyak 372 saham terkoreksi, 27 saham menguat dan 81 saham harga tak berubah.

Saham-saham yang mendorong pelemahan IHSG hari ini antara lain, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun 7%, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBCA) turun 6,69%, saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) minus 6,41%, saham PT Merdeka Cooper Tbk (MDKA) ambles 5,45% dan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 6,99%.

Koreksi IHSG ini juga dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah yang terus merosot terhadap dolar Amerika Serikat hingga mencapai level terlemah sejak krisis moneter 1998.

Pada pukul 13:30 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 15.850/US$, ambles 4,28% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Level tersebut merupakan yang terlemah sejak 18 Juni 1998, kala itu rupiah menyentuh level terlemah intraday Rp 16.200/US$. Adapun rekor terlemah rupiah secara intraday Rp 16.800/US$ yang dicapai pada 17 Juni 1998.

Capital outflow atau aliran modal asing keluar yang terus terjadi akibat pandemi virus corona terus membuat tertekan. Di pasar saham, sejak awal tahun atau secara year-to-date (ytd) terjadi capital outflow sebesar Rp 9,28 triliun. Sementara di pasar obligasi, sejak akhir 2019 hingga 17 Maret terjadi capital outflow sebesar Rp 78,76 triliun.

Sumber: cnbcindonesia.com