Menurut Amien Rais, sikap para tokoh penjilat itu sudah digambarkan di dalam Alquran, yakni Surat Al-A’raf dan As-Syu’ara.
Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan, Alquran selalu memberikan perspektif kenapa para tokoh agama, tokoh politik dan tokoh sosial selalu senang berada di zona nyaman kekuasaan.
“Mereka selalu tergoda dengan zona nyaman kekuasaan yang melenakan, Sehingga mereka lupa pada kezaliman yang diperbuat oleh penguasa,” kata Amien Rais melalui akun Twitternya.
Amien menjelaskan bahwa sejarah para nabi Allah adalah antithesis terhadap praktek kekuasaan yang zalim. Tidak pernh ada nabi yang kompromi dengan penguasa yang zalim.
“Musa, melawan tirani Firaun, Isa berhadapan dengan Romawi yang kejam dan Muhammad dengan borjuasi pemimpin klan-klan Arab/Mekkah yang bengis,” tegas Amien.
Amien kemudian mengutip Surat Al-A’raf dan As-Syu’ara yang menggambarkan tukang sihir yang bersekongkol dengan penguasa zalim, Firaun.
“Saya ingin menyampaikan sedikit saja tentang bagaimana menafsirkan mengapa banyak tokoh, tokoh agama, tokoh politik, tokoh sosial, dan lain-lain, itu ingin diperhatikan oleh rezim penguasa, ingin dijadikan orang dekatnya,” kata Amien dalam video singkat yang dikutip Pojoksatu.id dari akun Twitternya, Senin (6/4).
Menurut Amien, dalam surat Al-A’raf dan As-Syu’ara dikatakan bahwa ketika tukang sihir sudah menghadap Firaun untuk mengalahkan Musa, maka mereka bertanya, “Wahai Firaun, kalau kami menang nanti dapat apa?”.
“Maka jawaban Firaun, di dua ayat itu yaitu “Pasti kamu nanti akan dapat tempat dekat dengan saya, dekat dengan kekuasaan. Hidupmu akan jadi lebih bagus lagi. Hidupmu akan lebih enak lagi,” kata Amien.
“Jadi inilah saya kira tafsir kita untuk hal-hal yang kita lihat sekarang ini,” pungkas Amien Rais.
Sumber: pojoksatu.id
